Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara mengenai status dua pemain keturunan yang belakangan menjadi sorotan publik, Adrian Wibowo dan Mess Hilgers. Erick memastikan bahwa keduanya tetap masuk dalam perencanaan Timnas Indonesia, meskipun menghadapi kondisi yang berbeda.
Adrian Wibowo, yang saat ini meniti karier profesional bersama Los Angeles FC di Major League Soccer (MLS), dikabarkan tidak menghadapi kendala berarti untuk bisa membela Skuad Garuda. Erick Thohir bahkan menyampaikan optimisme tinggi bahwa pemain berusia muda ini akan segera memperkuat Timnas Indonesia dalam ajang resmi. “Untuk Adrian tidak ada masalah, dia siap membela Indonesia,” ujar Erick saat ditemui usai laga Timnas Indonesia melawan Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (6/9/2025). Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran para suporter mengenai status administrasi atau bahkan kondisi fisik sang pemain.
Situasi yang berbeda justru dialami oleh Mess Hilgers, bek keturunan Belanda yang saat ini berada di Eropa. Hilgers diketahui tengah menyelesaikan proses transfer ke klub barunya, sebuah langkah krusial yang membuatnya belum dapat langsung bergabung dengan Timnas Indonesia. Menyadari pentingnya jenjang karier pemain, PSSI, melalui Erick Thohir, memberikan kelonggaran waktu bagi Hilgers untuk menuntaskan kepindahannya tersebut. “Mess kemarin telepon, minta maaf. Kami memberikan kesempatan dia untuk menuntaskan transfer. Masih ada waktu sampai 6 September,” kata Erick, menegaskan komitmen federasi untuk mendukung para pemainnya.
Erick Thohir menekankan pentingnya prioritas karier seorang pemain di level klub. Menurutnya, tanpa fondasi yang kuat di klub, performa mereka bersama tim nasional berpotensi terganggu. “Mereka bergabung dengan timnas ini bagian dari pengorbanan. Jadi jangan sampai kita mengorbankan karier mereka,” tegas pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu. Keseimbangan antara kewajiban di klub dan tim nasional dinilai menjadi kunci utama agar pemain dapat tampil maksimal dan memberikan kontribusi terbaik.
Isu mengenai Adrian dan Hilgers ini mencuat di tengah persiapan Timnas Indonesia menghadapi Lebanon dalam agenda FIFA Matchday, Senin (8/9/2025). Pertandingan ini dipandang sebagai ujian sesungguhnya bagi Skuad Garuda, terutama setelah mereka meraih kemenangan telak 6-0 atas Taiwan pada laga sebelumnya. Erick Thohir mengakui bahwa kemenangan besar atas Taiwan memang patut diapresiasi, namun ia menegaskan bahwa hasil tersebut bukanlah ukuran sebenarnya dari kekuatan tim. “Tes sebenarnya memang lawan Lebanon, bukan Taiwan,” ujar Erick dengan lugas.
Erick menilai Lebanon memiliki kualitas yang jauh lebih mumpuni dibandingkan Taiwan. Hal ini akan menjadi gambaran nyata jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober mendatang. Di fase tersebut, Timnas Indonesia akan menghadapi tim-tim kuat Asia Barat, seperti Arab Saudi dan Irak. Oleh karena itu, uji coba menghadapi Lebanon menjadi sangat vital untuk mengukur kesiapan dan adaptasi pasukan di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert. Saat ini, Lebanon berada di peringkat 112 FIFA, sedikit lebih tinggi dari Indonesia yang masih menempati urutan 118.
Meskipun tampil tajam saat melawan Taiwan, Erick mengingatkan bahwa penyelesaian akhir Skuad Garuda belum sepenuhnya efektif. “Kalau kita lihat serangannya sudah tajam, tetapi finishing terkadang masih terburu-buru,” ungkapnya. Ia berharap evaluasi segera dilakukan agar kelemahan di lini depan tidak terbawa ke pertandingan melawan lawan yang lebih tangguh. Hal ini krusial untuk memastikan setiap peluang mencetak gol dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain membicarakan Adrian dan Hilgers, Erick juga menyoroti potensi pemain muda yang baru mendapat kesempatan, seperti Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra. Keduanya tampil sebagai pemain pengganti ketika Indonesia menumbangkan Taiwan. Namun, Erick enggan memberikan evaluasi terlalu dini kepada Miliano dan Mauro. Menurutnya, mereka, bersama pemain lain, masih beradaptasi dengan skema empat bek dan pola penguasaan bola ala Patrick Kluivert. Sebelumnya, Timnas Indonesia terbiasa menggunakan formasi tiga bek ketika masih ditangani Shin Tae-yong, sehingga pergeseran gaya permainan tentu membutuhkan waktu agar para pemain benar-benar terbiasa.
Di luar adaptasi taktik, kondisi mental Skuad Garuda juga menjadi perhatian utama. Erick menilai uji coba melawan tim yang lebih kuat dapat membantu mengasah mental bertanding para pemain muda. Kemenangan besar atas Taiwan memang berhasil membangkitkan kepercayaan diri, namun tanpa ujian yang lebih berat, Timnas Indonesia bisa terjebak dalam rasa puas diri. Oleh karena itu, FIFA Matchday melawan Lebanon diharapkan menjadi barometer nyata untuk mengukur seberapa jauh progres Timnas Indonesia sejak ditangani Patrick Kluivert.
Dengan hadirnya Adrian Wibowo yang siap bergabung dan Mess Hilgers yang diharapkan segera menuntaskan urusan klubnya, Skuad Garuda diyakini akan semakin komplet. Kehadiran para pemain keturunan ini diharapkan mampu menambah kedalaman tim menjelang babak krusial Kualifikasi Piala Dunia. Erick Thohir menegaskan komitmen PSSI untuk terus mendukung karier pemain, baik di klub maupun tim nasional. Dengan sinergi yang terjaga, Timnas Indonesia diharapkan mampu bersaing di level Asia dan mencetak sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Publik kini menanti-nantikan apakah Adrian Wibowo benar-benar dapat tampil mengenakan jersey Merah Putih dalam waktu dekat. Begitu pula dengan Hilgers, yang diharapkan segera menyelesaikan urusannya dan memperkuat lini pertahanan Skuad Garuda. Apalagi, lawan-lawan berat sudah menanti di babak kualifikasi selanjutnya. Persiapan matang, komposisi ideal, dan keseimbangan karier pemain menjadi modal penting untuk menorehkan prestasi membanggakan bagi sepak bola Indonesia.
Ringkasan
Erick Thohir memastikan Adrian Wibowo siap membela Timnas Indonesia dan tidak ada masalah terkait statusnya. Sementara itu, Mess Hilgers meminta izin untuk menyelesaikan transfer ke klub barunya, dan PSSI memberikan kelonggaran waktu. Erick menekankan pentingnya prioritas karier pemain di klub karena hal itu dapat memengaruhi performa mereka di tim nasional.
Timnas Indonesia akan menghadapi Lebanon dalam FIFA Matchday sebagai ujian sesungguhnya setelah menang telak atas Taiwan. Erick Thohir mengingatkan bahwa kemenangan atas Taiwan bukanlah ukuran sebenarnya dari kekuatan tim, dan penyelesaian akhir Skuad Garuda masih perlu ditingkatkan. Ia juga menyoroti adaptasi pemain muda terhadap skema baru pelatih Patrick Kluivert.