
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengatakan bahan bakar minyak biodiesel 50 persen (B50) masih dalam tahap uji coba. Percobaan tersebut baru dilaksanakan pada dua pekan lalu dan hasilnya harus dilihat dua hingga tiga bulan mendatang pada mesin yang diuji coba.
“Sekarang masih berlanjut kami tes di alat-alat berat, kereta, kapal, alat pertanian. Semua kami harus tes secara paralel,” katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 19 Desember 2025.
Bahlil mengatakan tes pada alat berat dan kendaraan besar tersebut untuk melihat respons mesin terhadap kandungan diesel yang memiliki pada biodiesel B50 persen atau nabati. Pelaksanaan uji coba ini dilaksanakan dalam waktu 6-7 bulan.
“Andaikan B50 kami implementasikan, katakanlah sukses dalam tes, maka itu kemungkinan besar dilakukan pada semester kedua paling cepat,” ujarnya.
Sumber nabati untuk biodiesel B50 berasal dari minyak kelapa sawit. Bahlil juga sebelumnya meminta produsen minyak kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan minyak sawit mentah atau crude palm oil di dalam negeri untuk mendukung penerapan B50.
Rencana tersebut akan diberlakukan melalui skema domestic market obligation (DMO). “Kalau kebutuhan CPO bertambah, hukumnya hanya dua: bikin kebun baru atau sebagian ekspor dikenakan DMO,” ucap Bahlil saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Kebijakan ini merupakan salah satu dari tiga opsi yang tengah dikaji pemerintah untuk memastikan pasokan bahan baku biodiesel. Dua opsi lainnya adalah intensifikasi lahan sawit dan pembukaan kebun baru.
Sejak 2016 pemerintah telah memberlakukan program mandatori biodiesel untuk mengurangi subsidi dan impor solar. Campuran biodiesel yang awalnya B10 kini telah mencapai B40 pada 2025.
Bahlil mengklaim peningkatan bauran biodiesel ini turut mendongkrak kesejahteraan petani sawit. “Kalau CPO bisa terserap di dalam negeri, nilai ekonomi untuk petani ikut naik,” tuturnya.
Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Risiko Besar Krisis Fiskal 2026



