
mellydia.co.id Timnas bola voli putri Vietnam sedikit lagi hampir memutus dominasi Thailand selama 36 tahun pada SEA Games 2025.
Vietnam bahkan memiliki peluang besar saat memaksa laga berlangsung hingga set kelima melawan Thailand, Senin (15/12/2025).
Mereka tampil luar biasa dengan start sangat baik pada set kelima hingga sempat unggul lima angka pada skor 10-5.
Namun, Thailand berhasil mengejar dan menyamakan kedudukan pada skor 12-12.
Tim tuan rumah yang akhirnya mengembalikkan keadaan untuk mencatatkan match point lebih dulu pada skor 14-12.
Namun, situasi tersebut justru menjadi titik kebangkitan Vietnam setelah Thailand justru menurunkan pemain pelapis berusia 20 tahun yang menempati posisi outside hitter.
Pemain yang dimaksud adalah Warisara Seetaloed yang masuk menggantikan posisi Chatchu-on Moksri.
Bagaimana tidak? Vietnam mendapatkan dua poin cuma-cuma karena dua attack eror yang dilakukan Warisara Seetaloed, pemain yang juga tampil pada Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 yang digelar di Surabaya, Indonesia.
Serangan Seetaloed justru tidak melewati net dan hanya menabrak bibir net dan berbalik membuat Vietnam menyamakan skor menjadi 14-14.
Vietnam gantian mencetak match point setelah spike keras Seetaloed berhasil diblok sangat baik oleh Hoang Thi Kieu Trinh.
Jadwal Voli SEA Games 2025 – Rivan Nurmuki Dkk Vs Filipina pada Perebutan Juara Grup, Indonesia Cari Lawan untuk Semifinal
Sayangnya, Vietnam tak mampu memanfaatkan beberapa match point yang didapat setelah sampai skor 23-22.
Vietnam masih harus menunda untuk meraih medali emas pertamanya pada bola voli putri SEA Games usai kalah dengan skor 2-3 (25-19, 13-25, 18-25, 25-23, 23-25).
“Tidak ada yang perlu dikritik dari atlet kami, kami hanya kurang beruntung,” kata pelatih timnas voli putri Vietnam, Nguyen Tuan Kiet.
“Sedangkan untuk Vo Thi Kim Thoa (setter), dia mengalami cedera sebelum turnamen dan kondisinya tidak bagus,” ucapnya, seperti dilansir BolaSport.com dari TheThao.
“Tetapi hari ini dia memberikan umpan terbaik yang pernah saya lihat sejak pertama kali mengenalnya,” tegas Pelatih Tuan Kiet.
Pelatih timnas voli putri Vietnam itu melanjutkan bahwa ia sangat bangga dengan penampilan anak didiknya yang hampir meruntuhkan dominasi Thailand.
Thailand tak terkalahkan dengan selalu menjadi juara pada bola voli putri indoor sejak SEA Games tahun 1989.
“Saya sangat bangga dengan penampilan luar biasa para atlet Vietnam,” ucap Tuan Kiet, dilansir dari Thairath.
“Kami menghadapi tim nasional Thailand yang sangat kuat, tetapi para pemain saya memberikan lebih dari 100 persen kemampuan mereka,” ujarnya.
Namun, Tuan Kiet memberikan sindiran kepada keputusan wasit yang menurutnya menguntungkan tim tuan rumah.
Salah satunya adalah poin kemenangan Thailand lewat servis terakhir yang dilepaskan oleh Pimpichaya Kokram.
Servis dari Kokram masih berpeluang keluar, tetapi Vietnam tak memiliki lagi jatah challenge.
“Agak disayangkan bahwa kami kurang tegas dalam menyelesaikan set kelima, meskipun kami memiliki peluang untuk unggul atas lawan, terutama pada pukulan-pukulan penentu,” kata Tuan Kiet memulai protesnya.
“Semua orang melihat bahwa poin seharusnya diberikan kepada tim voli putri Vietnam.”
“Saya juga mengatakan kepada wasit bahwa saya memahami keputusannya, karena final diadakan di tanah Thailand.”
“Meskipun kami kalah, tidak dapat dipungkiri bahwa atlet Vietnam telah banyak berkembang sejak turnamen sebelumnya,” ujarnya.
Meski begitu, Vietnam sudah sangat dekat untuk menghentikan dominasi Thailand di Asia Tenggara.
Terakhir, mereka bahkan mampu mengalahkan Thailand untuk menjuarai leg 2 SEA V League 2025.
“Kami bermain di bawah tekanan yang sangat besar. Tim voli putri Vietnam memainkan pertandingan terbaik dalam hidup mereka melawan Thailand di SEA Games, meskipun kami tidak bisa memenangkan pertandingan final ini,” ucap Tuan Kiet.
“Tim Vietnam ini memiliki kekuatan mental yang luar biasa. Saya meminta tim saya untuk melepaskan semua tekanan dan bermain sebaik mungkin.”
“Ketika pikiran mereka rileks, mereka mampu menembus pertahanan Thailand dan membantu tim mereka meraih kemenangan yang fantastis.”
“Terlepas dari kekecewaan setelah final SEA Games, saya dapat mengatakan bahwa tim voli putri Vietnam memiliki generasi baru pemain yang sangat berbakat, generasi yang patut diperhatikan di masa depan.”
“Mungkin ada beberapa kesalahan yang tidak menguntungkan dari tim saya, tetapi jujur saja, di bawah tekanan yang begitu besar, apa pun bisa terjadi.”
“Bahkan Cristiano Ronaldo pun gagal mengeksekusi penalti di momen krusial, jadi bagaimana Anda bisa menyalahkan atlet saya? Kita perlu memahami dan berempati dengan mereka di saat-saat seperti itu,” pungkas pelatih timnas voli putri Vietnam itu.
Voli SEA Games 2025 – Filipina Menangis, Asa Raih Medali setelah Puasa 2 Dekade Sirna di Tangan Pemain 18 Tahun



