Diperlakukan semena-mena oleh Real Madrid, Xabi Alonso disuruh pulang ke Bayer Leverkusen

Posted on

mellydia.co.id CEO Bayer Leverkusen, Fernando Carro, mengomentari situasi Xabi Alonso di Real Madrid.

Saat Xabi Alonso ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 25 Mei 2025, banyak yang melihatnya sebagai investasi jangka panjang yang menjanjikan.

Soalnya, juru taktik berusia 44 tahun itu datang dengan segudang prestasi dari Bayer Leverkusen.

Alonso membawa klub berjuluk Die Werkself itu menjuarai Bundesliga 2023-2024 dengan status unbeaten serta memenangkan DFB-Pokal dan Piala Super Jerman.

Raihan tersebut sangat luar biasa untuk ukuran pelatih muda.

Namun, hasil-hasil terbaru Real Madrid menimbulkan keraguan dan kekhawatiran.

Sejak memenangkan partai El Clasico melawan Barcelona pada 26 Oktober lalu, Los Blancos tercatat hanya memetik 4 kemenangan pada 10 pertandingan selanjutnya.

Sementara sisanya berakhir dengan 3 kali imbang dan 3 kekalahan.

Hal itu membuat nasib Alonso berada di ujung tanduk.

Soal Wacana Mainoo Dipinjamkan Man United ke Klub Lain, Amorim: Saya akan Senang jika Hal Itu Terjadi

Sejumlah laporan menyebut masa depan pelatih asal Spanyol itu akan ditentukan dari hasil Real Madrid dalam ajang Copa del Rey awal tahun depan.

Namun, beberapa kabar lainnya mengatakan bahwa Real Madrid akan mengambil keputusan lebih cepat jika Kylian Mbappe dkk. gagal meraih hasil positif di sisa tahun ini.

Situasi yang dialami Alonso kemudian ditanggapi oleh Fernando Carro usai pertandingan Bayer Leverkusen vs Koln pada Minggu (14/12/2025).

Sebagai sosok yang pernah bekerja sama dengan dirinya, Carro secara tegas membela mantan pelatihnya itu.

Pria berusia 61 tahun itu juga menyidir Real Madrid karena memperlakukan Alonso dengan tidak adil.

Menurutnya, klub ibu kota Spanyol itu tidak memberikan dukungan penuh kepadanya.

“Pada saat itu, kami berharap dia tetap di sini,” kata Carro dikutip dari Football Espana.

“Namun, kami tahu bahwa dia adalah pelatih yang memiliki bakat luar biasa yang kini berada dalam konteks berbeda di Madrid.”

Link Live Streaming Roma Vs Como – Waktunya Klub Orang Indonesia Masuk Zona Liga Champions

“Jika presiden klub mengatakan bahwa seorang pelatih adalah kejahatan yang diperlukan, jika pelatih dibiarkan sendirian dan selalu menjadi sasaran kritik, maka situasinya sangat berbeda dari yang dia alami di Leverkusen.”

“Di sini kami semua bekerja sama dan tidak meninggalkan pelatih sendirian secara politik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Carro mengatakan bahwa pintu Leverkusen selalu terbuka untuk Alonso.

“Pintu kami selalu terbuka,” ujar Carro.

“Jika ingin kembali, dia bisa melakukannya kapan saja,” tuturnya menambahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *