
mellydia.co.id – JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah pada awal pekan ini setelah menguat dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Sementara pada Selasa (16/12/2025), pergerakan rupiah diproyeksi akan didorong sentimen RDG BI dan rilis data perekonomian AS.
Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot melemah Rp 21 atau 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS). Sejalan, kurs rupiah Jisdor melemah Rp 17 atau 0,10% menjadi Rp 16.669 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyampaikan, rupiah yang ditutup melemah terhadap dolar AS pada Senin (15/12/2025) karena para pelaku pasar terbebani oleh kekhawatiran ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate).
Santa Claus Rally Dinilai Selektif Tahun Ini, Simak Saham-Saham Pilihan Analis
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan dilaksanakan pada 16-17 Desember 2025, BI masih berpeluang untuk kembali melonggarkan maupun mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate yang saat ini di level 4,75%.
“Rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS terbebani oleh kekhawatiran prospek suku bunga BI ke depannya, walau pada pertemuan Rabu ini diperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga,” terang Lukman kepada Kontan, Senin (15/12/2025).
Sedangkan dari sisi eksternal, Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyatakan pergerakan rupiah pada Senin (15/12/2025) dipengaruhi sentimen sinyal dovish dari The Fed. Setelah memangkas suku bunga minggu lalu dan memberi sinyal akan segera mulai membeli obligasi pemerintah jangka pendek mulai Desember, dengan laju bulanan sebesar US$ 40 miliar.
Aktivitas pembelian aset The Fed menghadirkan prospek dovish untuk kebijakan moneter, terutama mengingat kondisi likuiditas lokal kemungkinan akan semakin melonggar dengan suntikan dana tunai.
Untuk perdagangan Selasa (16/12/2025), pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh pelaku pasar yang mulai fokus pada data pekerjaan di sektor non-pertanian AS dan data CPI untuk November, yang akan dirilis pada hari Selasa dan Kamis.
“Data pekerjaan, yang biasanya dirilis pada hari Jumat pertama setiap bulan, tertunda karena penutupan pemerintah yang berkepanjangan pada bulan Oktober dan November,” jelas Ibrahim.
IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas Selasa (16/12), Cermati Rekomendasi Analis
Lukman pun bilang, rupiah pada Selasa (16/12) diperkirakan akan berkonsolidasi. Sentimennya karena investor cenderung wait and see akan rilis data inflasi AS pada Selasa dan keputusan RDG BI pada hari Rabu.
Dengan begitu, Lukman memproyeksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.600 – Rp 16.700 per dolar AS.
Sedangkan Ibrahim memprediksi rupiah bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada rentang Rp 16.660 – Rp 16.690 per dolar AS



