
mellydia.co.id Naik ke Moto2 dan digantikan Veda Ega Pratama, pembalap Jepang, Taiyo Furusato menguak pendapat jujurnya soal Moto3.
Debut pada 2022, empat tahun sudah dia habiskan sebagai pembalap kelas Moto3.
Performa yang ditunjukkan pemuda berusia 20 tahun ini tidak bisa dibilang kaleng-kaleng.
Pada musim 2025 kemarin, dia tercatat lima kali naik podium, termasuk menjuarai seri Malaysia.
Mulai tahun 2026 nanti, Furusato akan memulai kisah yang baru.
Masih bersama Honda Team Asia, dia digeser ke kelas Moto2 untuk menjadi tandem pembalap Indonesia, Mario Aji
Sebelum naik kelas, Furusato menguak satu pendapat jujurnya soal Moto3.
Hal ini tentu wajib diwaspadai Veda Ega Pratama yang akan menggantikan Furusato di Moto3 2026 nanti.
“Itu benar sekali, terkadang mereka terlalu agresif saat tidak perlu,” ujarnya, dilansir Juara.net dari Motosan.
Temui Marc Marquez, Toprak Razgatlioglu Siap Ubah Gaya Balapan dalam Debut di MotoGP 2026
“Saya memahaminya mungkin karena itu adalah tikungan terakhir di putaran pamungkas.”
“Ada beberapa pembalap yang melakukan manuver kurang rasa hormat.”
“Tetapi, orang-orang bilang bahwa seperti itulah balapan… Jadi, Anda hanya bisa menerimanya.”
“Saya sendiri tidak suka kalau saya harus bermain kotor…”
“Memang Anda harus agresif saat menyalip lawan, tetapi tidak boleh curang.”
“Pada akhirnya, banyak orang yang melakukan hal itu, maka saya juga harus melakukannya,” imbuh Furusato.
Terlepas dari hal itu, Furusato juga membahas resep penampilan gemilangnya di Moto3 2025.
Dia menilai kemenangan pada seri Malaysia benar-benar memberikan pengaruh besar.
Bos Honda Kuak Betapa Istimewanya Sosok Adik Valentino Rossi
Setelah seri tersebut dia rutin naik podium yakni pada dua balapan terakhir.
“Coba untuk fokus pada diri sendiri, menikmati sepeda motor,” ungkapnya.
“Di samping itu, harus rileks… Setelah mencatatkan kemenangan, rasanya lebih mudah untuk rileks.”
“Ya, saya pikir demikian (kemenangan di seri Malaysia berpengaruh besar)”
“Saya sering mendapatkan posisi yang seharusnya bisa saya menangkan…”
“Namun, saya berakhir malah membuat kesalahan, terjatuh, dan kehilangan podium.”
“Jadi, kemenangan itu sangat penting,” sambung Futusato.



