Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan pemulihan akses jalan menuju Kabupaten Aceh Tamiang yang porak-poranda akibat banjir dan longsor dalam waktu satu minggu. Prioritas utama pemerintah saat ini adalah memulihkan konektivitas, memastikan kelancaran distribusi bantuan logistik, dan mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat pascabencana.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menekankan urgensi pemulihan jalur transportasi pascabencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. “Pembukaan kembali akses jalan adalah prioritas utama sebelum kita melangkah ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang lebih besar,” ujar Dody dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 6 Desember 2025.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Heri Yugiantoro, menjelaskan bahwa pembersihan sedimen lumpur dan material banjir terus dikebut di ruas Jalan Kota Langsa–Kota Kuala Simpang. BPJN Aceh menargetkan penyelesaian pekerjaan ini pada 9 Desember 2025, demi memastikan jalur transportasi kembali aman dan lancar digunakan. “Kami kebut pembersihan badan jalan agar konektivitas antarwilayah bisa segera kembali normal,” tegas Heri.
Kabar baiknya, ruas Jalan Kota Kuala Simpang–Batas Sumatera Utara sudah fungsional dan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan. Genangan air yang sempat menghambat mobilitas telah surut, meskipun akses jaringan komunikasi di beberapa titik masih mengalami gangguan.
Untuk mempercepat proses pemulihan, BPJN Aceh telah mengerahkan sejumlah alat berat, termasuk empat ekskavator, dua wheel loader, dan dua motor grader. Peralatan berat ini difokuskan untuk membersihkan sisa material banjir, meratakan permukaan jalan, dan memastikan kualitas layanan jalan tetap terjaga selama masa tanggap darurat.
Selain fokus pada perbaikan akses transportasi, Kementerian PU juga berupaya memperkuat dukungan sarana dan prasarana dasar bagi warga terdampak banjir. Bersama dengan BUMN Karya, kementerian menyalurkan bantuan air bersih dan fasilitas sanitasi ke Aceh Tamiang sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak di lapangan.
Heri menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan dua unit mobil tangki air dari Depo Tanjung Morawa, 20 tandon air, serta empat dump truck. Bantuan tambahan juga dikirimkan melalui Medan, berupa dua instalasi pengolahan air (IPA) mobile Setta, satu mobil double cabin, satu mobil sedot tinja, 40 hidran umum berkapasitas 2.000 liter, delapan tenda, 20 velbed, dan 10 toilet portable.
Seluruh bantuan tersebut didistribusikan secara bertahap untuk memastikan dapat segera digunakan oleh masyarakat dan tim di lapangan. Selain Aceh Tamiang, dukungan serupa juga dialirkan ke Kabupaten Langkat, berupa dua unit mobil tangki air, 20 hidran umum, dan empat dump truck.
Heri berharap bahwa percepatan pemulihan akses jalan dan penyediaan layanan dasar ini dapat menopang pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak banjir serta memperkuat operasional tanggap darurat di wilayah bencana.
Kabupaten Aceh Tamiang menjadi daerah yang paling parah diterjang banjir bandang pada Rabu, 26 November 2025. Hampir seluruh kecamatan di kabupaten yang terletak di pantai timur Aceh ini terendam banjir.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat bahwa sebanyak 206.903 jiwa di Aceh Tamiang mengungsi akibat banjir. Tragisnya, jumlah korban jiwa di daerah ini mencapai 39 orang dan kemungkinan masih akan terus bertambah.
Pilihan Editor: Sebab Musabab Kerugian Bencana Sumatera
Ringkasan
Kementerian PUPR menargetkan pemulihan akses jalan menuju Kabupaten Aceh Tamiang dalam satu minggu, pascabanjir dan longsor. Prioritas utama adalah memulihkan konektivitas untuk distribusi bantuan logistik dan mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat. Ruas Jalan Kota Kuala Simpang–Batas Sumatera Utara sudah fungsional, sementara pembersihan sedimen lumpur di ruas Jalan Kota Langsa–Kota Kuala Simpang terus dikebut.
BPJN Aceh mengerahkan alat berat untuk membersihkan material banjir dan meratakan jalan. Selain itu, Kementerian PUPR juga menyalurkan bantuan air bersih dan fasilitas sanitasi ke Aceh Tamiang. Bantuan tambahan termasuk mobil tangki air, tandon air, instalasi pengolahan air mobile, dan toilet portable, juga dikirimkan ke Kabupaten Langkat.



