mellydia.co.id – Pesta olahraga SEA Games 2025 yang baru saja dimulai langsung diwarnai sejumlah insiden yang cukup memprihatinkan. Dua kesalahan fatal, baik dalam ranah digital maupun di lapangan, dilakukan oleh panitia penyelenggara, meninggalkan kesan kurang baik di hari-hari awal kompetisi.
Sorotan pertama tertuju pada kesalahan memalukan terkait bendera Indonesia yang terpampang di situs resmi SEA Games 2025. Kekeliruan ini pertama kali diangkat oleh media Thailand, Matichon, yang menyoroti kejanggalan dalam jadwal pertandingan futsal antara Timnas Futsal Indonesia melawan Thailand. Laga yang dijadwalkan berlangsung pukul 18.30 waktu setempat di Stadion Chonburi tersebut menampilkan ketidakakuratan yang mencolok.
Alih-alih bendera Indonesia dan Thailand, panitia penyelenggara justru menampilkan bendera Vietnam untuk Timnas Futsal Thailand dan bendera Laos untuk Timnas Futsal Indonesia. Kesalahan identifikasi bendera ini tentu saja memicu reaksi keras dari berbagai pihak.
Janice Tjen Incar Emas SEA Games 2025, Waspadai Tuan Rumah dan Pemain Filipina
Kritik pedas dan tajam langsung menghujani panitia penyelenggara dari berbagai tokoh olahraga di Thailand. Tak hanya itu, netizen Indonesia pun turut menyuarakan kekecewaan, menganggap insiden ini sebagai kesalahan fatal yang mencoreng nama baik Thailand sebagai tuan rumah SEA Games 2025. Sebuah awal yang kurang ideal bagi perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara ini.
Ironisnya, kesalahan THAISOC tidak berhenti di ranah digital. Di lapangan, tepatnya pada pertandingan pembuka sepak bola SEA Games 2025 antara Vietnam melawan Laos di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, pada Rabu (3/12), insiden serupa kembali terjadi. Kali ini, kesalahan fatalnya adalah absennya musik pengiring saat para pemain dan ofisial tim menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, menciptakan suasana yang canggung dan tidak pantas.
Kecanggungan ini bermula ketika tim Vietnam dan Laos memasuki lapangan Stadion Rajamangala. Para pemain telah bersiap untuk menyanyikan lagu kebangsaan masing-masing, namun sistem suara di stadion tiba-tiba mengalami masalah teknis. Akibatnya, panitia penyelenggara memutuskan untuk tidak memutar musik pengiring, memaksa para pemain dari kedua tim untuk bernyanyi tanpa iringan sama sekali.
Thailand U-22 Raih Kemenangan Telak 6-1 atas Timor Leste di SEA Games 2025
Insiden ini dengan cepat menyebar luas dan menjadi viral di media sosial. Kecaman demi kecaman pun bermunculan, terutama dari netizen Vietnam. Salah satu media Vietnam, ZNews, bahkan secara khusus menyoroti insiden tersebut.
“Kesalahan dari panitia penyelenggara membuat momen sakral berubah menjadi canggung bagi kedua tim,” tulis ZNews, seperti dikutip pada Rabu (4/12). Media tersebut juga menambahkan, “Insiden ini memicu perdebatan di media sosial, karena ini adalah situasi langka yang terjadi dalam ajang multievent seperti SEA Games.”
Terlepas dari insiden tersebut, pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Vietnam. Dua gol kemenangan The Golden Stars dicetak oleh Nguyen Dinh Bac.
Ringkasan
SEA Games 2025 diwarnai insiden memprihatinkan, dimulai dengan kesalahan bendera Indonesia yang terpampang di situs resmi. Bendera Indonesia tertukar dengan Laos dan Thailand dengan Vietnam, memicu kritik keras dari berbagai pihak dan netizen. Kesalahan ini dianggap mencoreng nama baik Thailand sebagai tuan rumah.
Selain kesalahan digital, insiden lain terjadi pada pertandingan sepak bola antara Vietnam dan Laos, di mana musik pengiring lagu kebangsaan kedua negara tidak diputar. Hal ini memaksa para pemain untuk menyanyi tanpa iringan, menciptakan suasana canggung yang kemudian menjadi viral dan menuai kecaman, terutama dari media Vietnam.



