Veda Menunggu ke MotoGP usai Dikalahkan di Red Bull Rookies Cup 2025, Uriarte Ingin seperti Marc Marquez

Posted on

Brian Uriarte Ungkap Ambisi Usai Taklukkan Veda Ega Pratama dan Sabet Gelar Juara Red Bull Rookies Cup 2025

Persaingan sengit dalam ajang Red Bull Rookies Cup 2025 akhirnya mencapai puncaknya setelah Race 2 digelar di Sirkuit Misano, Italia, pada Minggu (14/9/2025) lalu. Momen ini menandai berakhirnya musim yang penuh drama dan bakat-bakat muda di dunia balap motor.

Pembalap kebanggaan Indonesia, Veda Ega Pratama, harus menunda impiannya untuk menjadi juara di kejuaraan bergengsi ini setelah mengalami insiden kecelakaan di Race 1 yang berlangsung sehari sebelumnya. Kecelakaan tersebut sempat mengancam posisinya di papan klasemen akhir.

Tidak ingin menyia-nyiakan momentum, pembalap berusia 16 tahun itu menunjukkan tekad kuat di Race 2. Ia hanya membutuhkan finis di depan pembalap Malaysia, Hakim Danish, untuk mengamankan posisi runner-up. Ini adalah strategi krusial mengingat ketatnya persaingan.

Sebagai informasi, Danish sempat merebut posisi kedua dari Veda dengan keunggulan tipis satu poin, menyusul kecelakaan yang dialami Veda di Race 1. Persaingan antara keduanya menambah tensi balapan akhir pekan itu.

Beruntung bagi Veda, Danish mengalami dua kali insiden jatuh dalam balapan. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Veda yang akhirnya sukses finis di posisi kelima, mengukuhkan dirinya sebagai runner-up Red Bull Rookies Cup 2025, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.

Meski demikian, pencapaian Veda musim ini belum mampu melampaui dominasi Brian Uriarte, pembalap asal Spanyol yang tampil sebagai juara umum. Uriarte menunjukkan konsistensi dan kecepatan yang tak tertandingi sepanjang musim.

Namun, pencapaian gemilang pembalap asal Gunungkidul, Yogyakarta, ini membuka jalan baginya untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kelas Moto3 di ajang MotoGP, pada musim depan. Ini merupakan langkah besar dalam karier balapnya.

Pasalnya, keberhasilan Veda menempati posisi tiga besar di klasemen akhir Red Bull Rookies Cup memberinya keistimewaan untuk berkompetisi di Moto3 lebih awal, tanpa terikat aturan usia minimal 18 tahun. Sebuah privilese yang jarang didapatkan.

Gelagat Trauma Pembalap Indonesia Mario Aji di Kandang Rossi usai Selesaikan Moto2 San Marino 2025

Meski demikian, hingga artikel ini ditulis, Veda masih menanti kepastian masa depannya, di tengah santernya kabar yang menyebutkan ia akan bergabung dengan Honda Team Asia. Banyak pihak menantikan pengumuman resmi terkait hal ini.

Informasi ini mencuat dari cuitan jurnalis MotoGP untuk Sky Sport, Rosario Triolo, di akun Twitter (kini X) pribadinya. Triolo dikenal sebagai sumber terpercaya dalam dunia balap motor.

Triolo mengungkapkan bahwa pengumuman mengenai masa depan Veda untuk naik ke kelas Moto3 bersama Honda Team Asia akan segera dilakukan dalam beberapa hari ke depan, menunjukkan bahwa kesepakatan sudah di ambang pintu.

“Veda Pratama meraih juara kedua Red Bull Rookies Cup dan membuka peluang untuk naik ke Kejuaraan Dunia Moto3 pada tahun 2026, dengan usia di bawah 18 tahun,” ungkap Triolo.

“Pratama diperkirakan akan mencapai kesepakatan dengan Honda Team Asia dalam beberapa hari mendatang, kesepakatan hampir rampung,” tambahnya, memberikan gambaran jelas mengenai situasi Veda.

Di saat Veda masih menanti keputusan penting, Brian Uriarte justru sudah bisa bernapas lega dan tersenyum lebar atas kesempatan untuk naik ke ajang balap motor paling prestisius di dunia tersebut. Baginya, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Ia telah dipastikan meraih satu kursi di tim Red Bull KTM Ajo untuk kelas Moto3, di mana ia akan bergabung bersama saudaranya, Marcos Uriarte. Kehadiran dua bersaudara ini di tim yang sama akan menjadi sorotan.

“Ini menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi saya, saya akan membalap untuk Red Bull musim depan,” ujar Uriarte dengan antusias.

“Saya sangat bangga bisa naik ke kejuaraan dunia,” lanjutnya, seperti dilansir BolaSport.com dari laman Motosan. Ekspresi kebanggaannya sangat terlihat.

Kesempatan untuk berkompetisi di kelas Moto3 bukan hanya sekadar naik jenjang bagi Uriarte, melainkan sebuah impian untuk menjadi pembalap hebat layaknya idolanya, Marc Marquez. Ia memiliki referensi yang jelas.

Meskipun banyak nama besar seperti Dani Pedrosa hingga Valentino Rossi yang bisa menjadi panutan, Uriarte tetap menjadikan “Si Alien” sebagai referensi utamanya. Ia mengagumi gaya balap dan etos Marquez.

“Mereka dari masa lalu memang referensi yang bagus, tapi saya lebih suka Marc Marquez, pembalap yang sangat komplet dan punya segalanya,” jelas Uriarte.

“Saya harap suatu hari nanti saya bisa seperti dia,” pungkasnya, menunjukkan ambisi yang kuat untuk mengikuti jejak sang idola.

Bagi Uriarte, menaklukkan Red Bull Rookies Cup 2025 dengan bersaing ketat melawan Veda serta para pembalap berbakat lainnya bukanlah hal yang mudah. Ini adalah salah satu kejuaraan paling kompetitif untuk pembalap muda.

Tingkat kesulitan tersebut diakui Uriarte karena semua pembalap menggunakan motor dengan spesifikasi yang seragam sepanjang musim, menciptakan persaingan yang sangat merata dan menguji keterampilan murni pembalap.

“Musim ini sangat istimewa, saya sangat menikmatinya,” kata Uriarte, mengenang perjuangannya.

“Di sini lebih sulit daripada di FIMCEV, karena kami semua mengendarai motor yang sama dan semuanya sangat dekat,” terangnya, membandingkan dengan kejuaraan lain.

“Saya memiliki rekan satu tim yang membuat segalanya sangat sulit bagi saya, tetapi kami keluar dari sini sebagai juara,” tambahnya, mengakui peran persaingan internal.

“Gelar juara akan datang ke Spanyol dan saya sangat bangga mewakili negara saya,” tutupnya dengan bangga, membawa pulang trofi untuk negaranya.

Marc Marquez Ungkap Rasa Getirnya usai Menang pada MotoGP San Marino 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *