mellydia.co.id – Dunia sepak bola kembali digemparkan oleh drama bursa transfer Liga Inggris, khususnya yang melibatkan Chelsea. Klub raksasa London ini dikabarkan telah merampungkan kesepakatan untuk memboyong talenta muda asal Belanda, Emanuel Emegha, dari Strasbourg. Namun, alih-alih merayakan kepindahannya ke Stamford Bridge, langkah transfer ini justru menyisakan pil pahit yang membuat sang pemain ‘hancur’ secara emosional.
Emanuel Emegha, pemain berusia 22 tahun yang kini resmi berstatus penggawa Chelsea, diwajibkan untuk menyelesaikan sisa musim kompetisi ini bersama mantan klubnya, Strasbourg. Keputusan ini, yang mungkin terlihat strategis, justru memicu gelombang kemarahan dan kekecewaan di kalangan para pendukung Les Bleu et Blanc.
Dianggap ‘Pengkhianat’, Dicemooh di Lapangan Sendiri
Ironisnya, Emegha yang semula adalah idola dan sosok yang sangat dihormati oleh penggemar Strasbourg, seketika berubah menjadi target cemoohan pedas. Puncak insiden ini terjadi saat pertandingan penting melawan Le Havre, di mana para suporter fanatik klub membentangkan spanduk raksasa bertuliskan: “Emegha, bidak dari BlueCo. Setelah berganti seragam, kembalikan ban kaptenmu!” Kalimat tersebut secara terang-terangan menuduhnya sebagai alat dalam jaringan kepemilikan BlueCo yang sama antara Chelsea dan Strasbourg.
Kenyataan pahit lainnya adalah Emegha tidak dapat bermain dalam laga tersebut karena cedera. Namun, penderitaannya tak berhenti di situ. Saat namanya lantang dipanggil untuk menerima penghargaan prestisius “Pemain Terbaik Bulan Ini”, atmosfer stadion justru berbalik penuh sorakan dan cemoohan yang menyayat hati.
Raheem Sterling Terbuang di Chelsea, Masuk Skuad “Bomb” Bersama Axel Disasi dan Fofana
Manajer Strasbourg Turun Tangan Membela
Menyaksikan perlakuan tidak pantas terhadap pemainnya, Manajer Strasbourg, Liam Rosenior, segera mengambil sikap. Ia mengaku sangat kecewa dan dengan tegas menyatakan bahwa tindakan para pendukung tersebut “tidak dapat diterima”. Pembelaannya merupakan bentuk dukungan moral yang sangat dibutuhkan Emanuel Emegha di tengah tekanan besar.
“Emanuel Emegha hancur, dan saya pun merasakan hal yang sama. Saya sangat kecewa dengan apa yang saya lihat, melihat spanduk yang menentang salah satu pemain terbaik musim lalu adalah hal yang tidak dapat diterima,” ujar Liam, seperti dikutip melalui laman The Mirror, Senin (15/9). Ia melanjutkan, “Para pemain saya pantas mendapatkan yang jauh lebih baik. Mereka memiliki sikap yang sempurna dan tidak pantas mendapatkan perlakuan ini. Ini adalah musim penting di mana kami akan bermain di Piala Eropa, tetapi tampaknya ada minoritas yang tidak senang dengan penampilan kami.”
Liam Rosenior menegaskan komitmennya untuk melindungi pemainnya. “Itu tidak akan mengubah apa pun karena saya tetap sangat bangga dengan para pemain saya dan Emanuel Emegha akan tetap menjadi kapten selama dia berada di sini. Harus ditekankan bahwa ini tidak menyangkut semua orang, tetapi hanya minoritas,” tegasnya, mencoba meredakan situasi dan mengembalikan kehormatan sang kapten.
Resmi! Chelsea Dapatkan Kapten Strasbourg Emanuel Emegha, Enzo Maresca Amankan Ban Serep Liam Delap
Selama membela Strasbourg, Emegha telah membuktikan kualitasnya dengan torehan impresif 26 gol dan 5 assist. Kepindahannya ke Chelsea dikabarkan mengalahkan persaingan sengit dari klub-klub besar Liga Inggris lainnya seperti Aston Villa dan Nottingham Forest, sebuah bukti nyata akan bakat dan potensinya.
Perlu dipahami, hubungan antara Strasbourg dan Chelsea lebih dari sekadar transaksi transfer biasa. Kedua klub ini berada di bawah kepemilikan yang sama, yakni BlueCo. Situasi seperti ini bukanlah hal baru. Sebelumnya, Chelsea juga pernah meminjamkan Ben Chilwell ke Strasbourg dan merekrut kembali Ishe Samuels-Smith dari klub Prancis tersebut, memperlihatkan pola transaksi yang sering terjadi antara kedua entitas di bawah bendera BlueCo.
Ringkasan
Emanuel Emegha, pemain muda Strasbourg yang baru saja dibeli Chelsea, menghadapi cemoohan dari fans Strasbourg akibat transfernya. Para pendukung merasa Emegha adalah “bidak” BlueCo, pemilik kedua klub, dan menuntut ia mengembalikan ban kapten. Insiden ini terjadi saat pertandingan melawan Le Havre, di mana spanduk protes dibentangkan dan Emegha dicemooh saat menerima penghargaan “Pemain Terbaik Bulan Ini”.
Manajer Strasbourg, Liam Rosenior, membela Emegha dan menyatakan kekecewaannya atas perlakuan fans, menyebutnya “tidak dapat diterima”. Rosenior menegaskan komitmennya untuk melindungi pemainnya dan menyatakan Emegha akan tetap menjadi kapten selama ia berada di klub. Hubungan antara Strasbourg dan Chelsea di bawah kepemilikan BlueCo memicu kemarahan fans, yang merasa klub mereka hanya menjadi “cabang” Chelsea.