PERUM Bulog telah mencapai capaian signifikan dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia. Tercatat, penyaluran beras SPHP oleh Bulog telah mendekati angka 400 ribu ton, menegaskan komitmen mereka dalam menjaga ketersediaan pangan dan menekan laju inflasi.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa hingga Minggu, 15 September 2025, volume penyaluran beras SPHP telah mencapai hampir 400 ribu ton. Penyaluran ini dilakukan melalui berbagai kanal distribusi yang luas, meliputi pengecer di pasar tradisional, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, ritel modern, hingga Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog yang tersebar di berbagai daerah.
Tidak hanya itu, Bulog juga secara aktif menyalurkan beras SPHP melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan harga beras tetap terjangkau dan stabil bagi masyarakat.
Menurut Ahmad Rizal, efektivitas penyaluran beras SPHP ini terbukti mampu menurunkan angka inflasi secara drastis, dari sebelumnya melibatkan 214 kabupaten/kota menjadi hanya 100 kabupaten/kota. Dengan pencapaian ini, Bulog menargetkan penyaluran beras SPHP mencapai 1,3 juta ton hingga akhir tahun, dengan rata-rata penyaluran harian sebesar 6 ribu ton.
Secara spesifik untuk wilayah DKI Jakarta, catatan Bulog per Minggu menunjukkan realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai 26.071 ton atau sekitar 16,9 persen. Dari jumlah tersebut, mayoritas disalurkan melalui mitra pengecer sebesar 55,32 persen, disusul oleh GPM sebesar 5,51 persen, dan kegiatan distribusi lainnya sebesar 22,27 persen. Rizal menggarisbawahi bahwa capaian ini merupakan hasil yang luar biasa, terutama melalui jalur mitra pengecer.
Sebagai informasi, beras SPHP merupakan jenis beras yang disalurkan oleh Bulog dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Beras ini dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi), HET dipatok Rp12.500 per kilogram. Zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan) memiliki HET Rp13.100 per kilogram, sedangkan zona 3 (Maluku, Papua) seharga Rp13.500 per kilogram.
Saat ini, total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 3,9 juta ton. Dari total tersebut, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen merupakan hasil pengadaan dari dalam negeri. Sisanya berasal dari pengadaan luar negeri yang dilaksanakan berdasarkan penugasan pemerintah pada tahun 2024, memastikan ketersediaan pasokan yang memadai untuk kebutuhan nasional.
Pilihan Editor: Mengapa Penyaluran Beras SPHP Lambat