Ekonomi Digital RI 2024: Tembus USD 109 Miliar! Cek Proyeksinya

Posted on

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, secara tegas menyerukan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem yang solid. Langkah ini krusial demi mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan melonjak hingga US$109 miliar, atau setara dengan Rp1,08 kuadriliun, pada tahun 2025. Angka fantastis ini mengukuhkan Indonesia sebagai salah satu komunitas digital terbesar di dunia.

Namun, di balik optimisme tersebut, Kartika turut mengingatkan akan adanya berbagai risiko ancaman yang mengintai. Salah satu yang paling mendesak adalah serangan siber yang menargetkan sektor-sektor strategis nasional. “Kita harus lebih siap menghadapi tantangan ini bersama-sama,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, 13 September 2025, menggarisbawahi urgensi kesiapan kolektif.

Menyikapi tantangan tersebut, Kartika memberikan apresiasi tinggi kepada Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum PERURI) atas inisiatifnya menyelenggarakan Digital Resilience Summit 2025. Acara berskala nasional ini berhasil mempertemukan para pemimpin industri, regulator, akademisi, dan komunitas teknologi untuk membahas isu-isu fundamental dalam memperkokoh ketahanan digital di Indonesia.

Perhelatan bergengsi dengan tema “Integrating Cybersecurity, AI, Quantum & Privacy for Enterprise Resilience” ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan PT Xynexis International. Kemitraan lintas sektor ini secara jelas menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat pondasi ketahanan digital nasional yang tangguh dan adaptif.

Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya, menyatakan bahwa acara ini bukan hanya sebuah momentum, tetapi juga wadah strategis bagi PERURI untuk semakin memperkuat kontribusinya dalam membangun ekosistem teknologi dan keamanan digital di Indonesia. “Di era disrupsi yang penuh risiko, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar kedaulatan digital Indonesia tetap terjaga,” tegasnya, menyoroti pentingnya sinergi untuk masa depan.

Senada dengan visi tersebut, Direktur Digital Business PERURI, Farah Fitria Rahmayanti, menyoroti kemampuan setiap pihak untuk memanfaatkan perubahan teknologi digital guna menghadapi ancaman seperti serangan siber dan deepfake yang semakin canggih. Ia menekankan krusialnya kemampuan dalam mengintegrasikan cyber security (keamanan siber), artificial intelligence (kecerdasan buatan), dan teknologi kuantum demi menjaga data privacy (privasi data) yang dikelola oleh perseroan. Lebih lanjut, Farah juga menggarisbawahi vitalnya peran regulator dalam menetapkan standar tata kelola dan etika penggunaan teknologi, mengingat setiap inovasi selalu memiliki dua sisi, yaitu ancaman sekaligus peluang. “Regulator perlu menetapkan standar-standar bagaimana governance (tata kelola) dan etika bisa dilaksanakan,” jelasnya.

Melengkapi pandangan para narasumber, CEO PT Xynexis International, Eva Noor, turut menyerukan agar semua pihak bersinergi dalam menuntaskan berbagai isu kompleks terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan privasi data. “Forum ini menjadi ruang bersama bagi pemerintah, industri, dan akademisi untuk mencari solusi konkret agar Indonesia benar-benar siap menghadapi masa depan digital,” pungkasnya, menegaskan pentingnya kolaborasi sebagai fondasi menuju masa depan digital yang aman dan berdaulat.

Ringkasan

Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$109 miliar pada tahun 2025, menjadikan Indonesia sebagai salah satu komunitas digital terbesar. Wakil Menteri BUMN menyerukan kolaborasi semua pihak untuk membangun ekosistem yang kuat, mengingat potensi besar ini dan ancaman siber yang mengintai.

Perum PERURI mengadakan Digital Resilience Summit 2025 bersama PT Xynexis International untuk memperkuat ketahanan digital nasional. Acara ini membahas isu-isu penting seperti keamanan siber, AI, teknologi kuantum, dan privasi data, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran regulator dalam menetapkan standar tata kelola dan etika penggunaan teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *