PT PMT Disegel! Diduga Sumber Radioaktif Udang Beku BMS Foods

Posted on

Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dalam menanggapi dugaan kontaminasi radioaktif pada udang beku ekspor. Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengumumkan bahwa PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, yang dicurigai sebagai sumber kontaminasi, telah dilokalisasi. Penegasan ini disampaikan Zulhas di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, pada Jumat, 12 September 2025, menyusul kasus yang melibatkan olahan udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods).

Dugaan kuat mengarah pada aktivitas produksi PT PMT sebagai pemicu kontaminasi pada udang beku produksi BMS Foods. Menyikapi situasi serius ini, pemerintah tidak hanya menutup sementara pabrik yang diduga memancarkan radioaktif, tetapi juga berkomitmen untuk segera melakukan dekontaminasi menyeluruh di wilayah terdampak guna memastikan keamanan pangan dan lingkungan.

Zulhas menegaskan bahwa investigasi kasus udang terkontaminasi ini telah dilakukan secara cermat dengan pendekatan ilmiah sesuai standar internasional dan prinsip keamanan pangan yang ketat. Pemerintah bergerak cepat dan menjadikan keamanan pangan sebagai prioritas utama, memberikan jaminan kepada negara tujuan ekspor agar tidak khawatir terhadap kualitas produk pangan dari Indonesia.

Dalam upaya penanganan kasus ini, pemerintah telah mengadakan dua kali rapat koordinasi intensif dengan berbagai instansi terkait. Selain itu, sebuah satuan tugas khusus juga telah dibentuk di bawah kepemimpinan Zulhas untuk mengawal tuntas penanganan kasus udang beku yang terkontaminasi ini, menunjukkan keseriusan dan koordinasi antarlembaga.

Fokus investigasi terhadap kontaminasi radioaktif pada udang beku ekspor olahan BMS Foods kini mengerucut pada pabrik pengolahan logam bekas. Menariknya, fasilitas BMS Foods dan pabrik pengolahan logam bekas tersebut berada dalam satu kawasan industri yang sama di Cikande, Serang, Banten, mempermudah pelacakan sumber paparan.

Deputi Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Rizal Irawan, mengungkapkan bahwa investigasi awal memastikan bahan baku udang BMS Foods yang diekspor ke Amerika Serikat terbukti aman. Investigasi komprehensif ini melibatkan kolaborasi erat antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), serta Kepolisian Republik Indonesia.

Di dalam fasilitas BMS Foods, tim gabungan berhasil mendeteksi unsur radioaktif Cesium-137 pada bagian blower dan ventilator. Meskipun konsentrasinya tergolong rendah dan jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan, temuan ini segera ditindaklanjuti dengan tindakan dekontaminasi menyeluruh di seluruh area pabrik sebagai langkah pencegahan proaktif.

Pelacakan lanjutan membawa tim investigasi ke lokasi dengan tingkat radiasi yang lebih tinggi. Pertama, ditemukan di area tumpukan besi bekas pada sebuah gubug kosong di luar area pabrik BMS Foods. Kemudian, radius pelacakan diperluas hingga dua kilometer dari BMS Foods, mengarahkan tim ke lokasi kedua: pabrik PT Peter Metal Technology (PMT) yang berlokasi di kawasan industri yang sama.

Pabrik PMT kini diduga kuat memiliki keterkaitan langsung dengan potensi sumber kontaminasi radioaktif ini. Tingkat radiasi yang terukur di lokasi ini berada pada kisaran 0,3–0,5 mikrosievert per jam, angka yang signifikan lebih tinggi dibandingkan kondisi normal yang hanya sekitar 0,1 mikrosievert per jam.

Menurut Rizal, perusahaan ini juga terhubung dengan PT NAC, yang kini turut diperiksa oleh tim gabungan dalam lingkup investigasi yang lebih luas. “Kenapa diduga? Karena hasil pemeriksaan di alat produksi mengandung Cesium,” jelas Rizal, seperti dikutip dari Antara, memberikan dasar ilmiah atas dugaan tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tempo, segel di pabrik BMS Foods memang telah dilepas kembali. Namun demikian, aktivitas ekspor udang masih belum dapat dilanjutkan sepenuhnya karena Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) masih mempertahankan status import alert terhadap produk dari perusahaan tersebut, menunjukkan tantangan yang masih harus dihadapi.

Zacharias Wuragil berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Industri Elektronik Terjepit Aturan Impor Baru. Mengapa?

Ringkasan

Pemerintah Indonesia telah melokalisasi PT Peter Metal Technology (PMT) di Cikande, Serang, Banten, yang diduga menjadi sumber kontaminasi radioaktif pada udang beku ekspor PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan investigasi dilakukan secara cermat sesuai standar internasional dan keamanan pangan, serta menjamin keamanan produk pangan Indonesia untuk negara tujuan ekspor.

Investigasi awal menemukan unsur radioaktif Cesium-137 di fasilitas BMS Foods dan tingkat radiasi yang lebih tinggi di area tumpukan besi bekas dekat pabrik tersebut, mengarahkan investigasi ke PT PMT. Pabrik PMT diduga kuat terkait dengan potensi sumber kontaminasi radioaktif karena hasil pemeriksaan menunjukkan adanya Cesium di alat produksi. Meski segel di BMS Foods telah dilepas, aktivitas ekspor udang belum dapat dilanjutkan karena status import alert dari FDA Amerika Serikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *