Malaysia vs Turkmenistan: Trauma Skor 0-12 Hantui Harimau Malaya?

Posted on

Timnas Malaysia bersiap menghadapi Timnas Palestina dalam sebuah duel persahabatan yang krusial pada FIFA Matchday September 2025. Pertandingan ini bukan sekadar laga biasa, melainkan ujian penting bagi skuad Harimau Malaya di panggung internasional.

Laga sarat gengsi antara kedua tim dijadwalkan berlangsung pada Senin, 8 September 2025, pukul 20.00 WIB, bertempat di kemegahan Stadion Sultan Ibrahim. Momen ini menjadi sorotan utama bagi publik sepak bola Malaysia.

Lebih dari sekadar pertandingan persahabatan internasional, pertemuan Timnas Malaysia dengan Palestina dinilai sebagai barometer sejati. Ini adalah kesempatan emas bagi Harimau Malaya untuk menunjukkan apakah mereka akhirnya mampu mengatasi salah satu rintangan terberatnya: perlawanan tangguh dari tim-tim Asia Barat.

Selama puluhan tahun, Malaysia telah menghadapi perjuangan yang panjang melawan tim-tim dari kawasan Timur Tengah. Mereka sering kali dibuat kewalahan oleh gaya permainan yang mengandalkan serangan langsung dan fisik yang superior.

Sebagai informasi penting, Palestina saat ini menempati peringkat ke-98 dunia dalam ranking FIFA terbaru, menunjukkan kekuatan mereka yang tidak bisa diremehkan. Sementara itu, Malaysia berada cukup jauh di bawah, tepatnya di posisi ke-125.

FIFA Matchday – Tim Peringkat 16 Dunia Bakal Datang ke Malaysia, tapi Harimau Malaya Tanding Lawan Laos

Sejarah pertemuan kedua tim menunjukkan dominasi Palestina, yang berhasil memenangi kedua pertandingan sebelumnya melawan Malaysia dengan agregat skor telak 12-0. Rekor memalukan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Harimau Malaya.

Tren serupa juga terjadi saat Malaysia berhadapan dengan negara Asia Barat lainnya. Uni Emirat Arab (UEA), misalnya, berhasil memenangi ketujuh pertemuan mereka dengan Malaysia, menunjukkan konsistensi kesulitan yang dialami.

Secara keseluruhan, statistik menunjukkan bahwa Malaysia hanya memenangkan 14 persen dari total pertandingan mereka melawan tim-tim Asia Barat. Lebih spesifik lagi, mereka hanya meraih tiga kemenangan dari 21 pertandingan melawan Palestina, UEA, dan Bahrain, dengan selisih gol negatif yang mencolok, yaitu minus 41.

Kendati demikian, pelatih Timnas Malaysia, Peter Cklamovski, memilih untuk melihat tantangan ini sebagai kesempatan berharga untuk mengukur kemajuan timnya, alih-alih terus terpaku pada rekor masa lalu. “Palestina adalah tim yang bagus, kuat, dan memiliki beberapa pemain berbakat,” ujar pelatih asal Australia itu.

“Bagi kami, ini adalah tentang tetap setia pada filosofi sepak bola kami, memberikan sentuhan khas kami pada permainan ini, dan tentunya, mengharumkan nama bangsa,” tambahnya dengan optimisme. “Kami ingin kembali menginspirasi dan melakukan segala yang kami bisa untuk meraih kemenangan.”

Cklamovski dan pasukannya bertekad untuk melanjutkan rentetan hasil positif mereka setelah kemenangan 2-1 atas Singapura pada Kamis lalu. Dalam laga tersebut, Harimau Malaya tampil mendominasi dengan mencatatkan 20 tembakan, sementara rivalnya di Causeway hanya mampu melepaskan lima tembakan.

Performa Malaysia menunjukkan kontrol permainan yang baik, namun juga mengekspos kelemahan yang sudah tidak asing lagi: kurangnya penyelesaian akhir yang klinis. Sebuah isu yang diakui dan sedang diupayakan solusinya oleh Cklamovski.

Gelandang Malaysia, Nooa Laine, pun menyadari bahwa Palestina akan menjadi lawan yang jauh lebih sulit dibandingkan Singapura. “Ini akan menjadi lawan yang tangguh, mungkin dengan gaya permainan yang lebih langsung dibandingkan Singapura,” ucap Laine, memperlihatkan kesadaran akan beratnya tantangan yang menanti.

Menjelang duel kontra Palestina, Malaysia tidak akan diperkuat dua pemain kunci, Dion Cools dan Facundo Garces, yang harus kembali ke klub masing-masing. Namun, Cklamovski tidak gentar, menegaskan bahwa filosofi kepelatihannya dibangun di atas kekuatan kolektif tim, bukan ketergantungan pada individu.

“Siapa pun yang memakai jersey ini, kami mengharapkan intensitas dan mentalitas yang sama,” tegas Cklamovski. “Melawan Singapura, pemain pengganti kami masuk dan berhasil meningkatkan level permainan.”

“Itulah yang kami inginkan lagi, performa tim di mana setiap pemain memberikan kontribusi maksimal,” tutupnya, menekankan pentingnya kerja sama tim.

Pertandingan persahabatan Malaysia melawan Singapura dan Palestina ini merupakan bagian integral dari persiapan jelang Kualifikasi Piala Asia 2027. Harimau Malaya akan melanjutkan perjuangan mereka dengan menghadapi Laos (kandang dan tandang) bulan depan, sebelum bertanding melawan Nepal pada bulan November.

Ringkasan

Timnas Malaysia akan menghadapi Palestina dalam laga persahabatan FIFA Matchday sebagai persiapan Kualifikasi Piala Asia 2027. Pertandingan ini menjadi ujian penting bagi Harimau Malaya, terutama dalam menghadapi tim-tim Asia Barat yang selama ini menjadi tantangan berat. Secara historis, Malaysia kesulitan melawan tim-tim Asia Barat, termasuk Palestina yang memenangkan dua pertemuan sebelumnya dengan agregat skor 12-0.

Pelatih Peter Cklamovski melihat pertandingan ini sebagai kesempatan untuk mengukur kemajuan tim dan menekankan pentingnya kerja sama tim. Meskipun tanpa beberapa pemain kunci, Cklamovski yakin dengan kekuatan kolektif tim dan berharap para pemain memberikan kontribusi maksimal. Setelah pertandingan melawan Palestina, Malaysia akan melanjutkan persiapan dengan menghadapi Laos dan Nepal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *