* Stimulus Ekonomi 2025: Ini Bocoran dari Airlangga!

Posted on

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, menegaskan komitmennya untuk mengucurkan stimulus ekonomi signifikan pada semester II tahun ini. Pengumuman penting ini disampaikan setelah serangkaian rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto yang berlangsung di Istana Negara.

Setelah pertemuan dengan kepala negara pada Kamis, 4 September 2025, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa kebijakan strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional akan terus dilanjutkan. “Stimulus semester II tetap jalan,” tegas Airlangga, seperti dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 6 September 2025. Pernyataan ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan di paruh kedua tahun ini.

Mantan Menteri Perindustrian itu menambahkan, berbagai program yang telah berjalan efektif akan diperluas jangkauannya. Salah satunya adalah skema subsidi gaji yang ditujukan bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 10 juta per bulan. Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan berbagai insentif khusus untuk sektor padat karya, termasuk pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah, guna menjaga daya beli dan lapangan kerja.

Menurut Airlangga Hartarto, pemangkasan PPh tersebut telah memberikan manfaat langsung kepada sekitar 1,7 juta masyarakat. Selain itu, pemerintah juga akan terus menggenjot program-program terkait sektor perumahan, di antaranya melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program renovasi rumah pun turut menjadi prioritas yang akan terus didorong untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menggerakkan ekonomi lokal.

Dalam kesempatan yang sama, pemerintah turut merespons tuntutan dan aspirasi masyarakat di sektor ekonomi yang mengemuka dalam aksi protes beberapa pekan terakhir. Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian adalah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menjadi kekhawatiran banyak pihak.

Politikus senior Partai Golkar itu menegaskan bahwa mencegah terjadinya PHK massal merupakan bagian integral dari tanggung jawab pemerintah. Untuk itu, upaya intensif dilakukan dengan mendorong deregulasi kebijakan di berbagai sektor industri agar tetap berjalan optimal. Langkah ini, khususnya di Pulau Jawa, diperkirakan mampu menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru, sekaligus menekan angka pengangguran.

Lebih lanjut, pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas perlindungan komprehensif bagi tenaga kerja yang terdampak PHK, terutama bagi pekerja dengan status kontrak. Airlangga Hartarto menjelaskan, “Kami sudah ada yang kontrak itu diberikan fasilitas untuk ketenagakerjaan khusus untuk yang 1 tahun,” merujuk pada skema perlindungan spesifik bagi pekerja kontrak berjangka waktu satu tahun. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap jaminan sosial dan keberlangsungan hidup pekerja.

Pilihan Editor: Danantara Jadi Juru Selamat BUMN Farmasi yang Kolaps

Ringkasan

Pemerintah Indonesia akan melanjutkan stimulus ekonomi signifikan pada semester II, ditegaskan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto setelah rapat dengan Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan ini bertujuan mendorong pemulihan ekonomi nasional dan menjaga momentum pertumbuhan. Beberapa program seperti subsidi gaji untuk pekerja berpenghasilan di bawah Rp 10 juta dan insentif untuk sektor padat karya akan diperluas.

Pemerintah juga menanggapi isu PHK massal dengan mendorong deregulasi kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja baru, khususnya di Pulau Jawa. Selain itu, fasilitas perlindungan komprehensif disiapkan bagi tenaga kerja yang terdampak PHK, termasuk skema perlindungan khusus bagi pekerja kontrak berjangka waktu satu tahun. Pemerintah juga terus menggenjot program terkait sektor perumahan, di antaranya melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program renovasi rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *