Carlos Alcaraz kembali menunjukkan dominasinya di lapangan dengan mengukir kemenangan krusial atas sang veteran, Novak Djokovic, dalam semifinal Grand Slam US Open 2025. Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu WIB, 6 September, ini berakhir dengan skor 6-4, 7-6(4), 6-2, sekaligus mengantarkan Alcaraz menuju final turnamen major ketujuhnya, serta yang kedua di New York.
Dalam duel yang intens selama dua jam 25 menit di panggung ikonis Stadion Arthur Ashe, Alcaraz berhasil membalas kekalahan-kekalahan sebelumnya dari Djokovic di Australian Open tahun ini dan Olimpiade Paris 2024. Kemenangan penting ini juga menjaga asa petenis muda Spanyol itu untuk merebut gelar Grand Slam keenamnya dan kembali menduduki takhta peringkat nomor satu dunia.
“Rasanya luar biasa. Sekali lagi di final US Open, rasanya luar biasa,” ujar Alcaraz usai pertandingan, seperti yang disiarkan oleh ATP. “Ini sangat berarti bagi saya. Hari ini, saya bisa bilang ini bukan level terbaik turnamen ini bagi saya, tetapi saya tetap menjaga level permainan yang baik dari awal hingga poin terakhir.” Komentar ini merefleksikan fokus dan determinasi yang ia tunjukkan di lapangan.
Alcaraz menambahkan, “Saya melakukan servis dengan cukup baik, saya pikir itu sangat, sangat penting. Berusaha memainkan pertandingan yang sangat fisik dan saya rasa saya berhasil. Secara keseluruhan, saya bermain tenis dengan sangat baik dan saya sangat senang bisa bermain di final kedua saya di sini.” Ungkapan ini menyoroti strategi permainan fisiknya yang efektif dalam menumbangkan lawan sekaliber Djokovic.
Momentum krusial bagi Carlos Alcaraz terjadi di set kedua, di mana ia menunjukkan semangat juang tinggi dengan bangkit dari ketertinggalan 0-3, membalikkan keadaan, dan merebut dua set penting secara berturut-turut. Setelah itu, ia semakin mendominasi tempo permainan dengan pukulan-pukulan akuratnya, mengendalikan sebagian besar jalannya pertandingan. Di sisi lain, Novak Djokovic, sang petenis Serbia, tampak kesulitan secara fisik dan kewalahan menghadapi intensitas permainan Alcaraz di set ketiga.
Dengan kemenangan ini, catatan head-to-head Alcaraz melawan Djokovic kini membaik menjadi 4-5. Lebih jauh lagi, petenis muda ini memperpanjang catatan kemenangan beruntunnya menjadi 12 pertandingan, sebuah rekor impresif yang menunjukkan konsistensinya di turnamen-turnamen besar.
Sebagai unggulan kedua, Alcaraz telah mencetak pencapaian luar biasa dengan mencapai final di delapan turnamen terakhir yang ia ikuti, dimulai sejak Monte Carlo pada April lalu. Kemenangan terbarunya yang tak kalah prestisius adalah di Cincinnati, di mana ia berhasil mengangkat trofi ATP Masters 1000 kedelapannya hanya sebulan yang lalu.
Apa Itu Sincaraz yang Dilabeli Era Baru Tenis Putra Dunia
Usai menaklukkan Djokovic, Carlos Alcaraz kini berpotensi menghadapi rival terberatnya, Jannik Sinner, di partai final. Jika petenis Italia itu berhasil mengalahkan Felix Auger-Aliassime di semifinal dan melaju ke final, ini akan menjadi pertemuan Alcaraz dan Sinner yang ketiga di final turnamen major dalam satu musim, sebuah rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah tenis putra.
Sejarah persaingan keduanya cukup sengit: Alcaraz pernah mengalahkan Sinner di Roland Garros, sebelum petenis berusia 24 tahun itu membalas dendam di Wimbledon, yang mengantarkannya meraih gelar Grand Slam keempatnya. Potensi pertemuan mereka di final US Open ini menjanjikan pertarungan epik.
Kemenangan Alcaraz juga membawa implikasi besar terhadap peringkat dunia. Jika Sinner gagal mencapai final, Alcaraz akan secara otomatis kembali merebut posisi nomor satu dunia pada Senin, 8 September, untuk pertama kalinya sejak September 2023. Namun, jika Sinner berhasil menembus final, juara US Open 2022 tersebut wajib mengangkat trofi juara untuk melampaui petenis Italia yang telah menduduki puncak peringkat sejak Juni 2024 itu.
Dengan koleksi 60 kemenangan dan enam gelar sepanjang musim 2025, menurut indeks menang/kalah ATP, Alcaraz berada dalam posisi yang sangat strategis untuk melampaui rekor terbaiknya pada 2023, yaitu 65 kemenangan dan enam trofi. Musim ini benar-benar menandai kematangan dan performa puncak sang bintang muda Spanyol.
Konsistensinya juga terbayar lunas, karena Alcaraz telah memastikan tiketnya untuk berlaga di ATP Finals, turnamen bergengsi yang akan diselenggarakan pada 9-16 November di Turin, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain elit di kancah tenis dunia.
Pilihan Editor: Seperti Apa Perhitungan Ranking Tenis Dunia?