Mellydia.co.id melaporkan bahwa ambisi pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, jauh melampaui sekadar meraih gelar juara dunia. Semangat kompetitifnya yang membara justru membuatnya enggan untuk diatur mengenai kapan dan di mana ia akan mengamankan trofi bergengsi MotoGP 2024.
Peluang besar bagi Marc Marquez untuk mengukuhkan statusnya sebagai juara dunia tiba paling cepat pada seri ke-16 MotoGP San Marino yang akan digelar di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, pada tanggal 14 September mendatang.
Kedigdayaan pembalap yang dijuluki ‘Alien’ ini memang tak terbantahkan, tercermin dari rekor fantastis 23 kemenangan dalam balapan Sprint maupun Grand Prix dari total 28 seri yang telah berlangsung sepanjang musim ini. Angka dominasi ini semakin menonjol mengingat pesaing terdekatnya, dan satu-satunya yang mencatat kemenangan lain, adalah sang adik, Alex Marquez dari BK8 Gresini Racing, dengan hanya dua kemenangan. Akibatnya, Alex, yang menjadi penantang terkuat dalam perebutan gelar MotoGP, kini terpisah jurang poin yang sangat lebar. Dengan 455 poin milik Marc dan 280 poin untuk Alex, selisih keduanya mencapai 175 poin yang signifikan di puncak klasemen.
Untuk dapat mengunci gelar juara di Misano, Marc harus memperlebar selisih poinnya sebesar 47 angka lagi dari Alex. Ini bisa terwujud, misalnya, jika ia melanjutkan dominasinya dengan menyapu bersih kemenangan di empat balapan berikutnya hingga GP San Marino, sementara Alex terus-menerus finis di luar enam besar. Skenario ini tentu menuntut tren performa yang ekstrem dari kedua pembalap.
Bagi Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, perayaan gelar juara di Misano akan menjadi momen kebahagiaan yang jauh lebih besar. Hal ini tidak lain karena GP San Marino merupakan salah satu balapan kandang yang sangat berarti bagi pabrikan asal Italia tersebut, menambah nilai sentimental pada potensi kemenangan di sana.
“Seperti biasa, sangat menyenangkan rasanya memiliki orang-orang yang berperan penting dalam kesuksesan ini di sekitar saya,” ujar Dall’Igna, seperti dilansir Motorsport. Ia menambahkan, “Jika itu terjadi (menjadi juara di Italia, di kandang Ducati), itu akan sangat menyenangkan. Saya ingin semua orang Ducati Corse berada di sekitar saya. Saya pikir mereka layak mendapatkan sedikit kegembiraan dan kepuasan atas segala upaya yang telah mereka curahkan selama bertahun-tahun.”
Namun, keinginan sentimental dari Dall’Igna tersebut justru tidak begitu diharapkan oleh Marc Marquez. Sang juara dunia ini merasa dilematis, sebab skenario kemenangan di Misano itu sangat bergantung pada tren performa yang kurang baik dari adiknya sendiri, Alex Marquez.
Keunggulan Jauh di Klasemen Buat Marc Marquez Bisa ‘Bermain’, 1 Kesalahan Francesco Bagnaia Diungkit
Di tengah diskusi ini, performa Alex Marquez memang belum kembali ke puncaknya. Ia terakhir kali meraih podium saat finis kedua pada balapan Sprint MotoGP Austria di awal bulan ini.
“Cedera telah membuatnya kehilangan ritme balap, ia datang ke Brno (GP Rep Ceko) dan masih merasakan dampaknya,” jelas Marc Marquez, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto. “Ia juga melakukan kesalahan yang berujung pada hukuman di Austria. Meskipun di Austria ia berhasil finis kedua di balapan Sprint, sirkuit Balaton Park (GP Hungaria) yang baru-baru ini dilalui memang bukan salah satu yang cocok dengan gaya balapnya.”
Bagi Marc, hal terpenting adalah melihat Alex kembali ke performa terbaiknya, bahkan berharap adiknya bisa bersaing di barisan depan pada MotoGP Catalunya mendatang. Lebih dari sekadar gelar juara pribadinya, Marc memiliki ambisi untuk membantu Alex mencapai peringkat setinggi mungkin di klasemen akhir. Impiannya adalah melihat “sapu bersih” emas dan perunggu bagi kakak beradik asal Cervera ini di akhir musim.
“Catalunya akan segera tiba, dan saya yakin ia akan kembali berada di depan. Yang paling penting adalah ia masih menempati posisi kedua dalam kejuaraan,” tutur Marc Marquez dengan optimisme. Ia melanjutkan, “Saya akan berupaya keras membantu Alex agar ia terus mengumpulkan poin sebanyak mungkin, sama seperti ia selalu membantu saya. Kami saling mendukung setiap akhir pekan, sebuah kebiasaan yang sudah kami lakukan sejak balapan pertama musim ini.”
Singkirkan Hubungan Dekat dengan Rossi, Morbidelli Jawab Kenapa Marc Marquez Tetap Tak Lebih Baik
Ringkasan
Marc Marquez, meskipun memiliki peluang besar meraih gelar juara dunia MotoGP 2024 di San Marino, tampaknya tidak terlalu terfokus pada pencapaian tersebut. Hal ini dikarenakan ia lebih memprioritaskan performa dan pencapaian adiknya, Alex Marquez, di klasemen. Marc bahkan rela menunda euforia juara demi melihat Alex kembali ke performa terbaiknya.
Keinginan Ducati Corse untuk merayakan gelar di kandang sendiri, San Marino, bertentangan dengan prioritas Marc. Ia ingin melihat Alex kembali bersaing di depan dan mengamankan posisi tinggi di klasemen akhir, bahkan berharap bisa meraih posisi emas dan perunggu bersama adiknya. Marc lebih memilih membantu Alex mengumpulkan poin sebanyak mungkin, menunjukkan dukungan keluarga yang kuat di lintasan.



