
mellydia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada perdagangan Senin (22/12/2025), mengikuti jejak bursa regional pagi ini.
Mengutip data RTI pukul 09.13 WIB, IHSG naik 0,26% atau 22,030 poin ke level 8.631,581. Tercatat 241 saham naik, 322 saham turun,, 139 saham stagnan.
Total volume perdagangan 5,7 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 2,97 triliun.
Jadwal Libur Bursa Efek Indonesia Akhir 2025 dan Kalender Hari Bursa Sepanjang 2026
Sebanyak lima indeks sektoral menopang Langkah IHSG di zona positif. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni: IDX-Energy 1,36%, IDX-Basic 0,84%, dan IDX-Cyclic 0,13%.
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 6,98% ke Rp 368
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 2,28% ke Rp 2.240
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 2,28% ke Rp 3.140
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 3,25% ke Rp 2.680
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 2,04% ke Rp 1.200
- PT XL SMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) turun 1,79% ke Rp 3.830
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.743 Per Dolar AS Hari Ini (22/12), Mayoritas Asia Naik
BUMI Chart by TradingView
Fokus ke Bank Sentral China
Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan hari ini, seiring investor mencermati keputusan bank sentral China yang mempertahankan suku bunga acuan pinjaman.
People’s Bank of China (PBoC) memutuskan untuk menahan Loan Prime Rate (LPR) tenor 1 tahun dan 5 tahun masing-masing di level 3% dan 3,5%.
Keputusan ini menjadi kali ketujuh berturut-turut PBoC menahan suku bunga, sesuai dengan hasil survei Reuters.
Sebagai catatan, LPR tenor satu tahun menjadi acuan bagi sebagian besar pinjaman baru dan pinjaman berjalan, sementara LPR lima tahun berpengaruh besar terhadap suku bunga kredit properti atau hipotek.
Merespons kebijakan tersebut, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,55%, sementara indeks CSI 300 di China daratan juga menguat 0,55%.
Bursa Asia Menghijau Senin (22/12) Pagi, Menanti Keputusan Suku Bunga Acuan China
Sentimen positif dari Wall Street turut menopang pergerakan pasar Asia. Pada perdagangan Jumat lalu, bursa saham Amerika Serikat mencatatkan penguatan untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh reli saham teknologi, khususnya Oracle.
Saham Oracle melonjak 6,6% setelah TikTok menyepakati penjualan operasional bisnisnya di Amerika Serikat kepada perusahaan patungan baru yang melibatkan Oracle dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake.
Indeks Nasdaq Composite naik 1,31% ke level 23.307,62, sementara S&P 500 menguat 0,88% ke posisi 6.834,50. Adapun Dow Jones Industrial Average bertambah 183,04 poin atau 0,38% ke level 48.134,89.
Penguatan pasar global ini mencerminkan optimisme investor terhadap sektor teknologi, khususnya yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI), di tengah stabilnya kebijakan moneter China.



