
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum memastikan konektivitas utama di Provinsi Sumatera Utara mulai pulih setelah sempat putus akibat banjir Sumatera sejak akhir November lalu. Ruas strategis Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Medan, Binjai, Pangkalan Brandan, Tanjung Pura hingga perbatasan Aceh kini sudah dapat dilalui kembali per Ahad, 14 Desember 2025.
Kendati demikian, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan penanganan jalan dan jembatan terus dilakukan agar akses masyarakat serta distribusi logistik kembali berjalan normal. “Pembukaan jalur transportasi menjadi prioritas utama setelah banjir dan longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” kata Dody melalui keterangan tertulis, Ahad, 14 Desember 2025.
Untuk mempercepat pemulihan, Kementerian PU bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengerahkan 96 unit alat berat, enam unit alat pendukung, serta 1.957 unit bahan dan material penanganan kerusakan infrastruktur. Seluruh dukungan tersebut difokuskan pada pembukaan akses, perbaikan darurat, dan pembersihan material sisa banjir.
Dody merinci, berdasarkan data terbaru, banjir dan tanah longsor di Sumut masih berdampak terhadap 12 ruas jalan nasional dan empat jembatan nasional. Selain itu, terdapat 21 ruas jalan daerah dan empat jembatan daerah yang mengalami kerusakan di sejumlah kabupaten dan kota. “Penanganan darurat dilakukan secara bertahap untuk memastikan jalur vital tetap berfungsi,” ujarnya.
Adapun untuk jalan tol, seluruh ruas terdampak di Sumatera Utara telah kembali beroperasi. Namun, kata Dody, pada ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi masih diberlakukan rekayasa lalu lintas berupa contraflow sejak 4 Desember 2025.
Kementerian PU menargetkan rekayasa lalu lintas di jalan tol tersebut dapat dihentikan dan operasional kembali normal sepenuhnya sebelum 16 Desember 2025. “Pemerintah masih berupaya agar pemulihan dikebut untuk mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi bisa segera pulih,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memperkirakan kerugian akibat banjir dan tanah longsor di daerahnya mencapai Rp 9,98 triliun. Estimasi kerugian itu dihitung dari kerusakan fasilitas umum hingga pemukiman yang tersebar di 17 kabupaten terdampak. Ia mencatat kerusakan terjadi di sektor infrastruktur dengan rincian 23 ruas jalan nasional, 3 jembatan nasional, 25 ruas jalan, dan 5 jembatan milik provinsi.
Dampak di sektor pertanian antara lain 4.359 meter saluran irigasi, 26 titik tanggul, 38.878 hektare lahan pertanian, serta puso 5.750 hektare. Lalu di sektor perkebunan dengan 28.328 hektare dan peternakan 161.949 ekor.
Kemudian sektor pendidikan sekitar 397 sekolah yang rusak. Sedangkan di sektor kesehatan, 18 unit rumah sakit, 25 unit puskesmas, 19 unit puskesmas pembantu, serta 9 unit polindes. Lalu di perumahan sekitar 99.169 unit rumah dan 131 rumah ibadah terdampak.
“Kami dari Pemprov berupaya mempercepat penanganan bencana ini,” kata Bobby setelah rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto secara daring di posko tanggap bencana di Gedung Bakti Kwarda Sumatera Utara, Ahad, 7 Desember 2025.
Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terdapat 420.631 keluarga atau 1.578.014 jiwa terdampak di Sumatera Utara. Jumlah pengungsi mencapai 10.902 keluarga atau 45.032 orang. Jumlah korban meninggal mencapai 330, 650 luka-luka, dan 136 orang belum ditemukan.
Mei Leandha berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Daya Beli Pentas Musik Drop



