mellydia.co.id — Gagal cari pengganti David da Silva membuat Persebaya Surabaya kembali dihantui kutukan lini depan yang tak kunjung tuntas. Situasi ini memaksa Green Force wajib berburu striker baru di putaran kedua Super League 2025/2026.
Performa angin-anginan di awal musim sudah cukup menjadi alarm keras bagi manajemen untuk bergerak cepat. Lini serang yang semestinya jadi mesin pendulang poin justru tampil kedodoran dan minim kontribusi.
Mihailo Perovic dan Diego Mauricio menjadi dua nama yang kini paling disorot karena performanya jauh dari harapan. Keduanya tak mampu memberi dampak signifikan meski didatangkan dengan ekspektasi besar pada awal musim.
Perovic yang memiliki harga pasaran Rp 4,35 miliar baru mampu mencetak dua gol dari 12 pertandingan. Torehan tersebut tentu tidak sebanding dengan kepercayaan dan menit bermain yang ia dapat sepanjang paruh pertama musim.
Kondisi Diego Mauricio jauh lebih miris karena hanya tampil dua kali dengan total 34 menit bermain. Penyerang dengan nilai pasar Rp 4,78 miliar itu bahkan belum sempat membuka rekening golnya bersama Persebaya Surabaya.
Persebaya Surabaya Dekati Mantan Pelatih JDT! Manajemen Masih Menjajaki Kandidat Pelatih Baru
Minimnya kontribusi dua bomber asing itu membuat isu perombakan skuad semakin menguat jelang bursa transfer paruh musim.
Banyak pihak menilai Persebaya Surabaya tak bisa menunda langkah ini karena sektor depan terlihat paling bermasalah.
Jika benar kedua pemain tersebut angkat kaki, kutukan lama Persebaya Surabaya setelah kepergian David da Silva kembali menyeruak.
Sejak era DDS usai pada 2021, tak ada striker yang mampu bertahan lama sekaligus tampil konsisten.
Doa Uston Nawawi untuk Wonderkid Persebaya! Misi Toni Firmansyah Pertahankan Medali Emas SEA Games 2025
David da Silva menjadi bomber paling ikonik bagi Persebaya Surabaya sejak promosi ke Super League. Ia mencatatkan kiprah hingga tiga musim sejak 2018 meski sempat dipinjamkan ke Pohang Steelers.
Setelah kepergian DDS, Persebaya Surabaya sempat berharap pada Manu Dzhalilov yang punya harga pasar Rp 6,08 miliar. Sayang, pemain asal Tajikistan itu hanya bertahan semusim sejak 2019 hingga 2020.
Sejak itu deretan striker datang dan pergi dengan cepat tanpa benar-benar meninggalkan jejak berarti.
Arsenio Valpoort menjadi yang berikutnya, meski diplot sebagai penyerang tengah, ia hanya bertahan tiga bulan sejak Januari hingga April 2022.
Setelah Valpoort, Persebaya Surabaya kembali mencoba peruntungan dengan bomber Brasil seperti Jose Wilkson dan Silvio Junior. Namun keduanya pun cuma bertahan hitungan bulan tanpa kontribusi signifikan bagi produktivitas tim.
Paulo Victor lalu datang menggantikan, tetapi nasibnya tak berbeda jauh karena hanya bertahan dari Januari hingga November 2023. Penyerang dengan harga pasar Rp 3,48 miliar itu gagal memenuhi ekspektasi publik Gelora Bung Tomo.
Setelahnya Persebaya Surabaya mendatangkan Paulo Henrique yang tampil impresif di Persiraja, tetapi sialnya ia juga cuma bertahan setengah musim lebih.
Ia masuk pada 15 November 2023 dan berpisah pada 16 Agustus 2024 tanpa sempat benar-benar menjadi tumpuan utama.
Flavio Silva dari Guinea-Bissau pun menyusul sebagai striker terbaru yang dicoba Persebaya Surabaya. Namun pola yang sama tampak berulang karena kontribusinya belum mampu menyamai ekspektasi publik.
Rugi Rp 355 Juta! Persebaya Surabaya Lebih Sering Dihukum Denda daripada Raih Kemenangan
Rangkaian kegagalan menemukan pengganti David da Silva membuat Persebaya Surabaya kini berada dalam posisi krusial.
Bursa transfer paruh musim akan menjadi momen penting untuk memutus rantai kutukan striker yang melekat beberapa musim terakhir.
Persebaya Surabaya butuh sosok yang bukan hanya tajam mencetak gol, tetapi juga mampu bertahan lebih dari setengah musim.
Stabilitas di lini depan menjadi faktor penting agar mesin serangan kembali hidup dan tim bisa bersaing di papan atas.
Tekanan besar kini mengarah pada manajemen dan tim rekrutmen agar tak lagi salah memilih bomber asing. Kesalahan dalam memilih striker bisa kembali membuat putaran kedua berjalan sulit bagi Green Force.
Resmi! Persebaya Surabaya Ditinggal Francisco Rivera dan Bruno Moreira, Borneo FC Usung Misi Bangkit di Super League
Meski situasinya tak mudah, bursa paruh musim menjadi kesempatan terbaik untuk memperbaiki sektor paling krusial ini.
Persebaya Surabaya perlu bergerak cepat sebelum terlambat karena kompetisi semakin ketat dan tiap poin sangat berharga.
Jika Persebaya Surabaya berhasil menemukan striker yang tepat, harapan untuk keluar dari kutukan setelah era David da Silva masih terbuka lebar. Namun jika kembali salah pilih, masalah lama bisa kembali menghantui hingga akhir musim.
Perburuan striker baru di putaran kedua bukan lagi opsi, melainkan keharusan bagi Persebaya Surabaya. Tanpa mesin gol yang efektif, perjalanan Green Force menuju papan atas akan semakin berat dan penuh risiko.



