Kisah Kaleb Solaiman, CFO Venteny, dari investasi saham hingga meraih gelar doktor

Posted on

mellydia.co.id JAKARTA. Setiap investor mempunyai penerimaan risiko yang berbeda-beda. Makanya ada tipe investor agresif, konservatif dan moderat 

Selain tipe investor, ada banyak pertimbangan ketika seseorang memilih portofolio investasi. Kaleb Solaiman, Group Chief Financial Officer (CFO) PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) misalnya. Ia tertarik dan memperdalam instrumen saham sejak  tahun 1988.  Ia  mulai berinvestasi pada awal tahun 2000. “Saya hanya investasi di saham,” kata Kaleb, Senin (8/12).

Ada beberapa pertimbangan ia berinvestasi di saham. Menurutnya, saham adalah salah satu investasi yang likuid, dan memiliki bonus pembagian dividen di luar profit margin saham itu sendiri.

Ia menekankan pentingnya mempelajari fundamental suatu emiten sebelum berinvestasi, dan mulai investasi dari sedikit demi sedikit, untuk menghindari kerugian yang terlalu dalam.

Tak cuma praktik, dalam disertasinya Kaleb juga menguapas soal investasi saham. Saat menyabet gelar  Doktor Ilmu Ekonomi pada Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti ia menyoroti faktor-faktor utama yang mempengaruhi keputusan investasi saham pada sektor perbankan. 

Ini Alasan Perusahaan Hashim Djojohadikusumo Jadi Pemegang Saham Indokripto (COIN)

Dalam disertasinya, Kaleb meneliti faktor-faktor determinan yang memengaruhi keputusan investor ketika memilih saham perbankan dan sektor yang menjadi pilar utama stabilitas ekonomi nasional.

Penelitian tersebut mengungkap berbagai variabel yang mempengaruhi perilaku investor, termasuk kinerja fundamental, kondisi makroekonomi, transparansi perusahaan, serta transformasi digital perbankan.

Sebagai Group CFO VENTENY, Kaleb berperan dalam mengarahkan strategi keuangan perusahaan. Termasuk pengembangan ekosistem layanan digital yang mendukung kesejahteraan karyawan dan keberlanjutan pertumbuhan UMKM. 

“Saya berharap, penelitian ini  memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan wawasan di sektor pasar modal, khususnya terkait minat dan perilaku investor terhadap saham perbankan,” ujar Kaleb. 

Yolanda Masnita Siagian, Dekan Fakultas  Ekonomi dan Bisnis menjelaskan, dengan semakin banyak profesional yang menggabungkan pengalaman industri dan riset seperti Kaleb, kebutuhan akan pendidikan lanjut yang relevan makin terasa.

“Kita akan menciptakan lebih banyak thought leaders dan decision makers yang semakin mampu memecahkan persoalan ekonomi riil, mulai dari isu sustainability, ekonomi digital hingga global value chains,” terangnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *