Sistem poin BWF diganti 3×15, media Korea curiga terkait dominasi An Se-young

Posted on

mellydia.co.id Perubahan sistem skor turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menjadi 3×15 memicu spekulasi yang dikuak media Korea Selatan tentang dominasi An Se-young. 

Rencana BWF mengubah sistem skor saat ini dari menggunakan format best of three dengan game point di angka 21 menuju sistems skor 3×15, mulai mendapat sorotan

Berdasarkan pengumuman resmi BWF, rapat dewan yang digelar pada 2 Desember 2025 lalu telah menyiratkan persetujuan tehtang pergantian format skor ini.

Aturan baru ini akan diterapkan setelah disetujui pada Kongres Anggota tahun 2026 yang berarti sistem 21 poin yang berlaku saat ini untuk setiap pertandingan akan mulai dikurangi.

Klaim dari sistem skor abru 3×15 ini agar mempercepat durasi pertandingan, sehinggat tidak memakan waktu lama dalam setiap babak per harinya.

Hal ini tidak lepas dari banyaknya seri turnamen BWF World Tour dalam satu musim kompetisi, sehingga diharapkan sistem poin 3×15 ini dapat mengurangi beban fisik para pemain.

BWF World Tour Finals 2025 – Fajar/Fikri Diperhitungkan Jadi Lawan Berat Kim Won-ho/Seo Seung-jae

Namun, media Korea Selatan menguak dua spekulasi tentang tercetusnya perubahan sistem poin ini yang dihubungkan dengan dominasi ratu bulu tangkis An Se-young. 

Chosun melaporkan bahwa sistem perubahan poin ini dicurigai untuk mencegah dominasi satu pemain dalam waktu lama. Karena dengan 3×15, jika sekali saja berbuat eror akan sulit melakukan comeback seperti sistem poin 3×21, maka lawan dapat memanfaatkan kelengahan.

“Muncul klaim bahwa perubahan aturan ini bertujuan untuk mengekang dominasi An Se-young,” demikian Chosun Sports memaparkan.

“Dengan setiap batas game point diperpendek menjadi 15 poin, setiap poin menjadi semakin krusial. Jika An Se-young membuat satu kesalahan saja, lawan-lawannya akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mengejar.”

“Mustahil baginya untuk mengejar ketertinggalan di awal dan melakukan comeback.”

An Se-young memang menjadi fenomena tunggal putri tersendiri dalam satu dekade terakhir. Dia telah memenangkan 10 gelar di tahun 2025.

Rasio kemenangannya sangat fantastis, mencatat 68 kemenangan dan 4 kekalahan dalam 72 pertandingan, yang bernilai 94,4 persen.

Rasio itu menjadi rasio kemenangan tertinggi dalam satu musim dalam sejarah tunggal putri. Tak ada pemain dalam sejarah bulu tangkis yang mendominasi satu musim sehebat An Se-young.

Meski begitu, Chosun juga menguak spekulasi kedua yakni tentang gagasan meringabkan beban pemain yang tengah merajai turnamen, karena bagaimanapun dia akan jadi magnet besar di setiap seri.

“Argumen kontra juga kuat. Pertandingan yang lebih pendek dapat meringankan beban An Se-young,” ulas Chosun.

“Memungkinkannya untuk berpartisipasi dalam lebih banyak turnamen dan berpotensi memenangkan lebih banyak gelar.”

“Kenyataannya, turnamen terasa kurang berbobot ketika sang bintang, An Se-young, absen karena cedera. Minat dan perhatian publik pun menurun. Bagi penyelenggara turnamen, partisipasinya berkaitan langsung dengan level prestise turnamen,” demikian klaim Chosun.

Dominasi An Se-young masih bisa berlanjut pada akhir musim, tepatnya di turnamen BWF World Tour Finals 2025, 17-21 Desember 2025.

Pada kompetisi penutup musim berhadiah total hampir 50 miliar rupiah itu, An Se-young menjadi unggulan pertama dan kembali difavoritkan untuk menang.

Bulu Tangkis SEA Games 2025 – Legenda Desak Tunggal Putra Ciptakan Final Sesama Malaysia, Alwi Farhan Disebut Mudah Dikalahkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *