Lawan Kemustahilan, Persatuan, hingga Salah Sambutan ke Indonesia di Upacara Pembukaan SEA Games 2025 yang Meriah

Posted on

mellydia.co.id Semangat perjuangan dan persatuan digemakan dalam upacara pembukaan SEA Games 2025 di Thailand. Lewat olahraga, harapan dibangkitkan di tengah tantangan yang sedang dihadapi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Upacara pembukaan SEA Games 2025 berlangsung meriah pada Selasa (9/12/2025) di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand.

Seremoni dibuka dengan lagu tema SEA Games 2025 yang berjudul “1%” oleh musisi Thailand, Violette Wautier, Pithawat Prakitsuksakul, dan Nattawut Srimhok.

Pesannya adalah meski hanya ada 1 persen peluang untuk sukses, selama terus berusaha, maka 1 persen itu dapat berubah menjadi 100 persen.

Setelah menunggu untuk kedatangan Raja Thailand, Vajiranlongkorn, acara dilanjutkan dengan penghormatan untuk mendiang Ratu Sirikit yang berpulang pada 24 Oktober lalu.

Upacara pembukaan juga menampilkan pagelaran seni bertajuk “We Are One – Connected by Sea“, “Kita adalah Satu – Terhubung dengan Lautan.”

SEA Games 2025 – Robi Syianturi dan Megawati Jadi Pembawa Bendera Indonesia pada Upacara Pembukaan

Opening ceremony dijadikan ajang untuk menunjukkan semangat Asia Tenggara yang bergerak sebagai satu kesatuan sambil membawa legasi, perjuangan, dan warna masing-masing.

Perjuangan dan persatuan bak menjadi refleksi atas kondisi terkini di kawasan ASEAN.

Bencana alam melanda dan tak hanya di Indonesia dengan banjir bandang di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.

Thailand turut terdampak hingga perhelatan 10 cabor di SEA Games 2025 dipindah dari Songkhla yang juga mengalami musibah banjir.

Perhelatan edisi ke-33 SEA Games ini juga menghadapi tantangan dari ketegangan yang terjadi antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan kedua negara.

Melansir dari Kompas.id, Kamboja menarik partisipasi separuh atletnya karena alasan keamanan, dari 333 atlet menjadi hanya 150 atlet.

Sambutan yang ramah dan hangat tetap ditunjukkan tuan rumah terhadap semua negara peserta.

Thailand menyambut para kontingen dengan tulisan sambutan dari seluruh bahasa negara peserta yang ditampilkan di layar beserta proyeksi peta wilayah negara masing-masing.

Hanya saja, untuk Indonesia ada kekeliruan karena yang tertulis “Selamat Siang” meski acara berlangsung malam hari.

Sebagai perbandingan, saat peta negara Malaysia ditampilkan, ucapan yang muncul adalah “Selamat Datang”.

Kesalahan ucapan saat pertunjukkan tidak terulang dengan kedua pembawa acara menyambut kontingen Indonesia dengan menguncap, “Selamat Malam”.

Defile Indonesia dipimpin oleh atlet maraton, Robi Syianturi, dan pebola voli, Megawati Hangestri Pertiwi.

Robi membawa bendera besar dengan setelan formal hitam, Ulos, dan ikat kepala adat Sumatera Utara, yang melambangkan perlindungan serta doa restu.

Adapun Megawati mengenakan kebaya merah yang dipadukan dengan kain Tapis dan mahkota Siger Lampung sebagai simbol martabat dan ketekunan.

Total 69 atlet dari 6 cabang olahraga mengikuti defile Indonesia.

Kontingen Indonesia di SEA Games 2025 berkekuatan 1.021 atlet yang berpartisipasi di 48 cabang olahraga, terbanyak keempat setelah Thailand, Filipina, dan Malaysia.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga RI menetapkan target minimal 80 medali emas untuk mempertahankan peringkat tiga besar.

Upacara pembukaan ditutup dengan penyalaan ap kaldron oleh Panipak Wongpattanakit, atlet taekwondo pemenang dua medali emas Olimpiade dari Thailand.

SEA Games 2025 akan berlangsung hingga upacara penutupan pada 20 Desember 2025.

SEA Games 2025 – Demi Keamanan Fisik dan Kesehatan Mental Atlet, NOC Indonesia Turunkan Safeguarding Officer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *