Voli SEA Games 2025 – Kebuntuan Thailand saingi Indonesia disinggung media Vietnam, Rivan Nurmulki dkk diancam teror tuan rumah

Posted on

mellydia.co.id Tim bola voli putra Thailand dibebani gengsi tinggi selaku tuan rumah SEA Games 2025 di mana meraih medali emas dan mengakhiri dominasi Indonesia menjadi harga mati.

Sebagai tuan rumah, Thailand tak bisa melewatkan momentum untuk merajai cabor voli SEA Games 2025 sekaligus menghapus penantian mereka yang sudah berjalan nyaris 10 tahun.

Ya, terakhir kali Negeri Gajah Putih memijak podium tertinggi pada event olahraga terbesar di Asia Tenggara ini adalah pada tahun 2017 lalu saat edisi di Malaysia.

Sebelumnya, Thailand sendiri sempat mengukir dominasi dengan selalu keluar sebagai peraih medali emas pada edisi 2011, 2013, 2015 dan 2017.

Setelah itu, tim yang kini dilatih oleh Park Ki-won tersebut tak pernah lagi mampu menjangkau emas karena kalah saing dari Indonesia dalam tiga edisi beruntun.

Jangankan medali emas, Thailand bahkan tak mampu memijak babak final dalam tiga edisi tersebut.

Di sisi lain, Tim Merah Putih kian mengukuhkan hegemoni mereka di kawasan ASEAN seiring dengan permainan Rivan Nurmulki dkk yang kian matang.

Untuk edisi kali ini, misi untuk melanjutkan medali emas untuk keempat kalinya secara beruntun masih akan menjadi target Indonesia.

Tim besutan Jeff Jiang Jie ini mendapatkan sedikit keuntungan karena satu saingannya di pool B yaitu Laos yang meraih medali perak di edisi sebelumnya memutuskan mundur.

Jersey Tim Indonesia SEA Games 2025 Buatan Mills Hadir di Palembang

Langkah untuk menjadi juara grup lebih mudah karena hanya mengarahkan fokus mengalahkan Myanmar dan Filipina.

Martabat sebagai tuan rumah tentu menjadi motivasi besar bagi Thailand untuk menghentikan laju dominasi Indonesia.

Salah satu media Vietnam, Webthethao, menilai dorongan itulah yang membuat tuan rumah akan tampil habis-habisan untuk meraih medali emas.

“Tim bola voli putra Thailand memasuki SEA Games dengan keinginan kuat: mengakhiri hampir satu dekade tanpa berdiri di podium tertinggi,” tulis Webthethao.

Status sebagai tuan rumah ini bak pisau bermata dua bagi Thailand di mana di sisi lain bisa menghadirkan tekanan besar kepada para pemain.

“Setelah mendominasi SEA Games 2011 hingga 2017 dengan 4 medali emas berturut-turut, tim Thailand tiba-tiba menurun dan kehilangan posisi aslinya di kancah regional,” tulis Webthethao.

“Patut dicatat, dalam 3 SEA Games terakhir, tim voli putra Thailand bahkan tidak berhasil mencapai final.”

“Hal ini sangat kontras dengan citra “raja” Asia Tenggara sebelumnya, tersingkirnya tim voli putra Thailand lebih awal dari perebutan medali emas telah mengecewakan para penggemar.”

“Hal ini bisa memberikan tekanan yang besar bagi staf pelatih serta generasi pemain saat ini.”

Thailand diyakini tidak akan mudah karena Indonesia memiliki kedalaman skuad dan kekuatan fisik melaui gaya bermain yang lebih bertenaga.

“Namun, perjalanan kembali ke puncak tidaklah mudah. ​​Indonesia masih dianggap sebagai kandidat nomor satu berkat kedalaman kekuatan, fisik, dan gaya bermainnya yang bertenaga,” tulis Webthethao.

“Selain itu, tim Vietnam juga muncul sebagai lawan yang tangguh setelah penampilan positifnya belakangan ini, terutama di babak SEA V.League dan turnamen internasional tahun ini.

Jadwal Bulu Tangkis SEA Games 2025 – Dua Sektor Indonesia Main, Alwi Farhan Bisa Jumpa Loh Kean Yew

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *