Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 diperkirakan 5,2 persen

Posted on

PERMATA Bank melalui Permata Institute for Economic Research (PIER) merilis oulook ekonomi tahun 2026. Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan berada di kisaran 5,1–5,2 persen.

Angka tersebut meningkat dari proyeksi tahun ini. “Dalam konteks ekonomi domestik, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional 2025 berada di kisaran 5,0–5,1 persen dan meningkat pada 2026 di kisaran 5,1–5,2 persen,” ujar Chief Economist Permata Bank Josua Pardede lewat keterangan resmi yang dikutip Minggu, 7 Desember 2025.

Adapun di triwulan ketiga tahun ini, ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh 5,04 persen, atau masih di sekitar rata-rata selama 10 tahun terakhir yakni 5 persen. Josua menyatakan kondisi itu ditopang kebijakan pro-pertumbuhan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) di tengah ketidakpastian global seperti perang dagang dan arah suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Momentum pertumbuhan diperkirakan menguat secara moderat pada 2026. Namun ia menilai keseimbangan antara dukungan pertumbuhan dan stabilitas makro tetap menjadi tantangan. Pada 2026, pertumbuhan ekonomi global akan melemah terutama akibat perlambatan ekonomi Tiongkok di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS.

Permata Bank memperkirakan ada pemangkasan lanjutan suku bunga acuan The Fed atau Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen pada Desember 2025, disusul penurunan tambahan sebesar 25 bps menjadi 3,50 persen pada 2026.

Ke depannya, komoditas ekspor utama Indonesia seperti minyak, batu bara, dan nikel diperkirakan melemah pada 2026. Sedangkan harga Crude Palm Oil (CPO) naik moderat mengikuti konsumsi yang stabil.

Adapun sektor pasar keuangan diproyeksikan memasuki fase yang lebih positif di 2026. Ditopang pelemahan bertahap pada indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury atau obligasi pemerintah Amerika. Imbal hasil surat berharga negara (SBN) pemerintah Indonesia juga diperkirakan turun moderat pada 2026, sebagai dampak atas proyeksi penurunan suku bunga kebijakan oleh The Fed dan BI.

Selain itu, rupiah diproyeksikan menguat secara bertahap berkat prospek aliran modal investasi maupun portofolio aliran modal asing, dengan estimasi di akhir 2026 berada pada kisaran Rp 16.200-16.400 per dolar AS, sedikit lebih kuat dibandingkan proyeksi akhir 2025.

Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia pada 2026 tumbuh sebesar 5,4 persen. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahkan optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih tinggi dari target tersebut. “Saya perkirakan akan tumbuh lebih cepat lagi, mungkin di kisaran enam persen,” katanya pada 16 November lalu seperti dikutip dari Antara.

Keyakinan itu muncul karena pemerintah menjalankan sejumlah kebijakan yang mampu mendorong kemajuan ekonomi. Ia pun memastikan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dengan menjaga defisit fiskal di bawah tiga persen.

Sedangkan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan di kisaran 4,8 persen. Sementara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 dalam kisaran 4,9 hingga 5,7 persen.

Pilihan Editor: Sebab Musabab Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *