
mellydia.co.id Pengamat MotoGP, Oscar Haro, mengungkit kembali persaingan tiga rider hebat yaitu Jorge Lorenzo, Valentino Rossi dan Dani Pedrosa.
Tak bisa dipungkiri bahwa Rossi menjadi sosok yang selalu identik dengan ajang balap motor MotoGP lantaran telah memberikan kontribusi yang besar.
The Doctor berhasil meningkatkan daya jual MotoGP dengan membawa begitu banyak penggemar melalui karakter unik yang dia tonjolkan di lintasan.
Kiprah Rossi kian terpandang dengan rentetan pencapaian sekaligus torehan total tujuh gelar juara dunia kelas utama sebelum pensiun di akhir musim 2021.
Memiliki jalan karier yang panjang sejak pertama kali muncul di kelas 125cc pada musim 1996 membuat Rossi mencicipi berbagai rivalitas dengan nama besar lainnya.
Salah satu persaingan ikonik yang dicicipi pria asal Italia itu adalah justru tatkala menghadapi rekan setimnya sendiri di Yamaha, Jorge Lorenzo.
Persaingan kedunya memang terbilang gila meski sebagai rekan setim dengan mencapai titik puncaknya pada musim 2015.
Kembali mengenang perjalanan sengit tersebut, Oscar Haro selaku pengamat MotoGP cenderung menilai Lorenzo lebih baik dari Rossi untuk soal gaya balap.
Akan tetapi, Haro menyebut ada hal yang tidak bisa dimenangkan Por Fuera jika beradu dengan Rossi.
Aprilia Merasa Beruntung Rekrut Bezzecchi di Waktu yang Tepat
Rossi dipandang memiliki karakter menarik melalui selebrasi-selebrasi yang sulit ditiru oleh Lorenzo.
Tak hanya Lorenzo, sifat dan ciri khas Rossi tersebut juga tak bisa ditiru oleh Dani Pedrosa
“Tak ada yang lebih sempurna dalam hal membalap selain Jorge Lorenzo,” kata Haro, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
“Tapi, kepribadian yang tak dimiliki Lorenzo, dia ingin meniru Valentino [Rossi], lalu dia melakukan selebrasi seperti yang dilakukan Rossi dan hampir tenggelam di Jerez.
“Dia tak punya jiwa seni seperti Rossi, seperti halnya Pedrosa, dia juga tak bisa menirunya.”
“Tapi Pedrosa keren, yah, kau Jorge Lorenzo dan kau keren, Bung,” imbuhnya.
Haro juga menantikan sepak terjang Lorenzo yang kini menjadi pelatih rider Red Bull KTM Tech3 Maverick Vinales.
“Lihat saja ego Lorenzo, dan betapa rendahnya ia harus membungkuk untuk membangunkan pembalap lain (Vinales) sekarang,” kata Haro.
“Dengan segala hormat kepadanya, yang merupakan pembalap yang luar biasa, saya pikir ini semacam strategi. Ini tidak masuk akal,” pungkasnya.
Ucapan Bos Ducati yang Bantu Marc Marquez Jadi Juara Dunia, Sinyal Pensiun Diungkap



