mellydia.co.id JAKARTA – JP Morgan Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai level 9.100 sebagai proyeksi dasar. Bahkan, dalam skenario yang lebih optimis (bullish), IHSG diperkirakan dapat melesat hingga menembus angka 10.000.
Menurut Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Sekuritas, Henry Wibowo, pasar saham Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan setelah melewati masa transisi politik di tahun 2025. Perkiraan ini didasari oleh beberapa faktor yang diyakini akan menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Sentimen positif diprediksi akan datang dari peningkatan belanja pemerintah, baik yang bersumber dari anggaran fiskal maupun dana kelolaan Danantara. Hal ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta meningkatkan konsumsi domestik.
“Kami memperkirakan tren pelonggaran moneter akan terus berlanjut, dengan proyeksi penurunan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 bps lagi pada tahun depan, serta peningkatan likuiditas sistem secara keseluruhan,” ungkap Henry dalam riset yang dirilis pada hari Rabu, 3 Desember 2025.
IHSG Terkoreksi 0,06% ke 8.611 pada Rabu (3/12), DSSA, MBMA, AMMN Top Losers LQ45
Selain faktor makroekonomi, Henry juga menyoroti peran penting investor ritel dalam mendorong kinerja pasar saham. Partisipasi investor ritel diperkirakan masih akan tinggi pada semester pertama tahun 2026, meskipun ada potensi moderasi di paruh kedua tahun tersebut.
Lebih lanjut, Henry meyakini bahwa aliran dana dari investor institusi ke pasar saham akan mengalami peningkatan signifikan di tahun 2026. Pendorong utama dari peningkatan ini adalah potensi investasi dari Danantara, serta alokasi aset ekuitas yang lebih besar dari BPJS Ketenagakerjaan.
Meskipun demikian, Henry juga mengingatkan tentang potensi risiko yang dapat menghambat laju IHSG. Volatilitas nilai tukar rupiah menjadi perhatian utama, karena dapat menurunkan kepercayaan pelaku bisnis dan konsumen, serta memicu arus modal keluar jika depresiasi terus berlanjut.
Terakhir, JP Morgan masih memberikan rekomendasi overweight pada beberapa sektor yang dinilai memiliki prospek cerah di tahun 2026, yaitu sektor industri, bahan baku, consumer staples, consumer discretionary, dan properti. Sektor-sektor ini diyakini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan IHSG di masa mendatang.
Ringkasan
JP Morgan Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi mencapai 9.100 sebagai proyeksi dasar dan bahkan menembus 10.000 dalam skenario bullish. Sentimen positif diharapkan dari peningkatan belanja pemerintah, pelonggaran moneter, partisipasi investor ritel, dan aliran dana dari investor institusi seperti Danantara dan BPJS Ketenagakerjaan.
Meskipun demikian, volatilitas nilai tukar rupiah menjadi risiko utama yang perlu diperhatikan. JP Morgan merekomendasikan overweight pada sektor industri, bahan baku, consumer staples, consumer discretionary, dan properti, yang dianggap sebagai sektor unggulan di tahun 2026.



