Ringkasan Berita:
- Enea Bastianini muncul sebagai kandidat baru pengganti Pecco Bagnaia di Ducati pada MotoGP 2027
- Tiga penyebab Enea Bastianini tepat sebagai tandem baru Marc Marquez di garasi Ducati
- Tech3 yang terikat kontrak dengan KTM, ingin menjadi tim satelit Ducati pada MotoGP 2027, di tengah isu VR46 akan ke Aprilia
mellydia.co.id – Ada isu kembalinya Enea Bastianini ke garasi pabrikan Ducati pada MotoGP 2027, menyusul ketidakpastian masa depan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia. The Beast miliki jalur kilat!
Baru semusim meninggalkan Ducati, Enea Bastianini kembali memiliki jalan kepulangan ke pabrikan Ducati, di tengah hiruk pikuk ramainya jendela transfer pembalap MotoGP 2027.
Ada sejumlah faktor yang mendasari mengapa Enea Bastianini dipandang sebagai pangganti sepadan bagi Pecco Bagnaia.
Beberapa nama pembalap diisukan jadi calon pengganti Pecco Bagnaia di MotoGP 2027, meliputi Alex Marquez, Pedro Acosta, Fermin Aldeguer, dan Fabio Quartararo.
Isu ini beredar menyusul performa jeblok Pecco di MotoGP 2025, dan kontraknya yang menyisakan satu musim lagi di Ducati.
Akan tetapi Enea Bastianini menjadi nama yang muncul dan mengejutkan gp mania, karena pembalap asal Italia ini dipandang bisa jadi pendamping baru Marc Marquez pada MotoGP 2027.
Faktor pertama, Ducati merupakan pabrikan Italia. Idealisme mereka adalah “dari, oleh, dan untuk” Italia.
Setidaknya, pabrikan asal Bologna ini memiliki minimal satu pembalap asal Italia di garasi mereka. Hal itu tercermin sejak satu dekade terakhir di mana Ducati selalu memiliki rider asal negaranya.
Dari sejumlah kandidat penggan Pecco Bagnaia, entah itu Alex, Acosta, Aldeguer, dan Quartararo, tidak ada satupun yang berasal dari Italia. Akan jadi sebuah anomali jika pabrikan Ducati tidak memiliki pembalap ‘ber-KTP’ Italia.
Dalam hal ini, Enea Bastianini memiliki keuntungan karena dia adalah rider kelahiran Rimini, Italia.
Kedua, pembalap berjuluk The Beast tersebut tidak asing dengan motor Ducati. Sebab, Bastianini cukup lama menunggangi Desmosedici, baik itu saat menjadi bagian Gresini (2022) dan pabrikan Ducati (2023-2024).
Sehingga secara pengalaman, Bastianini tidak membutuhkan banyak waktu adaptasi.
Ketiga, adalah rencana Tech3 meninggalkan KTM.
Di tengah persiapan MotoGP menghadapi musim baru 2026, isu transfer tidak hanya menyoal perpindahan pembalap, melainkan timnya juga.
Sejumlah media di Spanyol, termasuk Mundo-GP dan Marca, melaporkan kemungkinan tim milik Valentino Rossi, VR46 menyeberang ke Aprilia.
Status VR46 saat ini adalah satelit dari pabrikan Ducati. VR46 logis jika memilih Aprilia, karena secara pengembangan motor RS-GP, pabrikan asal Noale itu juga menunjukkan geliat positif untuk menandingi Ducati.
Hal itu tercermin dari sukses Marco Bezzecchi finis di posisi 3 kejuaraan dunia MotoGP 2025 bersama Aprilia.
Jika terealisasi, nantinya Aprilia memiliki dua tim satelit, yakni Trackhouse (Amerika Serikat) dan VR46 (Italia).
Kekosongan tim satelit Ducati menghadirkan tanda tanya, siapa yang akan mengisi? Sebab secara hierarki, Gresini Racing pimpinan Nadia Padovani akan menjadi second team Ducati.
Tetapi Crash melaporkan bahwa pemilik baru Tech3, Guenther Steiner, mendorong timnya untuk bergabung ke Ducati.
Tech3 yang memiliki line-up pembalap, Maverick Vinales-Enea Bastianini, ingin menjadi tim satelit pabrikan Italia itu.
Melihat potensinya, sangat mungkin bagi Tech3 untuk menjadi tim satelit Ducati di MotoGP 2027.
Dengan demikian, pembalap tim satelit Ducati akan terikat kontrak langsung layaknya pembalap pabrikan.
Melihat urgensi Ducati, jika benar mendepak Pecco Bagnaia untuk MotoGP 2027, Enea Bastianini bisa ditarik sebagai ‘pendamping’ Marc Marquez.
Tech3 tidak perlu khawatir menentukan siapa pasangan Vinales, karena Ducati memiliki Fermin Aldeguer.
Fermin terikat kontrak langsung dengan pabrikan Ducati, yang membuat mereka bebas menempatkan rider mudanya itu. Entah tetap di Gresini sebagai rekan segarasi Alex Marquez, atau menjadi pengganti Enea Bastianini di Tech3.
(Tribunnews.com/Giri)



