Harga Tembaga Meroket! Kekhawatiran Pasokan Dorong ke Level Tertinggi

Posted on

mellydia.co.id JAKARTA. Harga tembaga berjangka di Amerika Serikat terus merangkak naik, menembus level US$ 5,1 per pon. Angka ini mendekati rekor tertinggi dalam empat bulan terakhir, dipicu oleh kekhawatiran mendalam terkait potensi kekurangan pasokan global.

Menurut laporan Tradingeconomics pada Minggu (30/11), serangkaian gangguan operasional di tambang-tambang utama, yang dilakukan oleh produsen-produsen tembaga terkemuka, memaksa para penjual untuk menaikkan harga jual sepanjang kuartal keempat tahun ini. Kenaikan harga ini mencerminkan kondisi pasar yang semakin ketat.

Salah satu pemicu utama kekhawatiran pasokan adalah insiden tragis di tambang Grasberg, yang dioperasikan oleh Freeport-McMoRan di Indonesia. Penghentian aktivitas tambang akibat insiden tersebut berdampak signifikan, mengingat tambang Grasberg menyumbang lebih dari 3% pasokan tembaga global. Selain itu, sinyal perlambatan pemulihan produksi di Chili dan Peru, akibat gelombang aksi protes berkepanjangan, semakin memperburuk situasi.

Sebagai respons terhadap kondisi pasar yang tidak pasti, perusahaan tambang negara Chili, Codelco, bahkan menawarkan harga tembaga tertinggi kepada para pembeli di Tiongkok. Langkah ini mengindikasikan potensi perubahan strategi untuk lebih memprioritaskan konsumen di Amerika Serikat, yang menandakan pergeseran dinamika dalam pasar tembaga global.

Lebih lanjut, harga tembaga berjangka dan logam dasar lainnya juga mendapatkan dorongan dari ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve AS. Pasar memprediksi bahwa The Fed kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga tahun ini. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para produsen dalam negeri dan secara bersamaan menurunkan harga komoditas yang diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga semakin menarik bagi pembeli internasional.

Ringkasan

Harga tembaga berjangka naik signifikan hingga menembus US$ 5,1 per pon, mendekati rekor tertinggi dalam empat bulan terakhir. Kenaikan ini dipicu kekhawatiran kekurangan pasokan global akibat gangguan operasional di tambang-tambang utama, termasuk insiden di tambang Grasberg yang berkontribusi lebih dari 3% pasokan global.

Perlambatan pemulihan produksi di Chili dan Peru akibat aksi protes juga memperparah situasi. Codelco bahkan menawarkan harga tembaga tertinggi kepada pembeli di Tiongkok. Harga tembaga juga didorong ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed, yang diharapkan mendukung produsen domestik dan menurunkan harga komoditas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *