WSKT Kantongi Rp 3,28 Triliun dari Jual Tol Cimanggis-Cibitung!

Posted on

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR), telah merampungkan seluruh rangkaian aksi korporasi di PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT). Nilai transaksi yang signifikan ini mencapai Rp 3,28 triliun, yang di dalamnya termasuk divestasi atau pelepasan 35 persen saham CCT milik WTR kepada PT Bakrie Toll Indonesia.

“Kami sangat bersyukur bahwa seluruh rangkaian aksi korporasi, termasuk proses pelepasan saham atau divestasi CCT, berjalan lancar dan telah selesai. Langkah strategis ini adalah wujud komitmen perusahaan kepada para kreditur dan sekaligus memenuhi Master Restructuring Agreement (MRA) yang telah efektif sejak Oktober 2024,” ungkap Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, dalam keterangan resminya, Minggu (30/11).

Hanugroho menjelaskan lebih lanjut bahwa divestasi jalan tol memegang peranan krusial dalam strategi restrukturisasi dan transformasi bisnis yang tengah dijalankan Waskita Karya. Aksi korporasi ini diharapkan dapat mendukung upaya penyehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan, sekaligus memenuhi kebutuhan pendanaan strategis yang mendesak.

“Waskita Karya akan terus berupaya menjaga stabilitas keuangan dan secara berkelanjutan melakukan divestasi jalan tol. Perseroan juga memfokuskan diri untuk mengembalikan core business (bisnis inti) sebagai perusahaan konstruksi terpercaya yang membangun berbagai proyek vital seperti gedung, infrastruktur air, jalan, dan jembatan,” imbuhnya.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi dengan pengalaman selama 65 tahun, Waskita Karya memiliki peranan vital dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Hanugroho menegaskan bahwa perseroan akan terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan mendukung berbagai program pemerintah.

Dana yang diperoleh dari hasil divestasi ini akan dialokasikan untuk menyelesaikan kewajiban kepada kreditur, memperkuat likuiditas perusahaan, serta meningkatkan arus kas untuk operasional. Dengan langkah ini, Waskita Karya dapat menata kembali portofolio asetnya, sehingga nilai aset perusahaan dapat lebih terjaga dan optimal.

Sebelumnya, komposisi kepemilikan saham Jalan Tol Cimanggis-Cibitung terdiri dari 55 persen milik PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), 10 persen PT Bakrie Toll Indonesia, dan 35 persen milik WTR, anak usaha Waskita Karya.

“Kedepannya, perseroan akan terus melakukan divestasi jalan tol lainnya sebagai salah satu strategi utama untuk penguatan keuangan perusahaan. Sebelumnya, pada tahun 2024, Waskita Karya juga telah berhasil melakukan divestasi saham PT Trans Jabar Tol (TJT) sebesar 25 persen kepada PT SMI,” lanjut Hanugroho.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Waskita Karya melalui grup usaha WTR telah melakukan investasi terhadap 18 ruas jalan tol yang strategis, mencakup Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Dari total tersebut, sembilan ruas di antaranya telah berhasil dilakukan divestasi sejak tahun 2019. Secara keseluruhan, kontribusi Waskita Karya mencapai lebih dari 1.000 kilometer dari total 3.000 kilometer jalan tol yang beroperasi di seluruh Indonesia.

Hanugroho menekankan bahwa proyek jalan tol memiliki arti penting bagi masyarakat karena menciptakan multiplier effect yang luas. Jalan tol tidak hanya mempermudah konektivitas antar daerah, tetapi juga berpotensi membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru dan menciptakan lapangan pekerjaan yang signifikan.

Ringkasan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR), telah menyelesaikan divestasi 35% sahamnya di PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) kepada PT Bakrie Toll Indonesia. Transaksi ini menghasilkan dana sebesar Rp 3,28 triliun bagi Waskita. Langkah ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan untuk memenuhi Master Restructuring Agreement (MRA) dan memperbaiki kondisi keuangan.

Dana yang diperoleh dari divestasi ini akan digunakan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, memperkuat likuiditas, dan meningkatkan arus kas operasional. Waskita Karya akan terus melakukan divestasi jalan tol lainnya sebagai bagian dari strategi penguatan keuangan, sambil memfokuskan diri pada bisnis inti konstruksi. Sebelumnya, Waskita juga telah melakukan divestasi saham PT Trans Jabar Tol (TJT) sebesar 25% kepada PT SMI pada tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *